UNAIR NEWS – Bagi umat Islam, takbiran memang bagian penting dan tidak bisa dipisahkan dari peringatan hari raya. Di Indonesia, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, masyarakat biasanya melakukan takbiran dengan berbagai cara, ada yang ramai-ramai di masjid atau musholla, ada juga yang melakukan dengan cara berkeliling.
Hal itu juga dilakukan oleh mahasiswa dan warga sekitar kampus PSDKU UNAIR di Banyuwangi. Tepat pada Selasa malam (21/8), yang sekaligus bertepatan dengan malam Hari Raya Idul Adha, mahasiswa dari Lembaga Dakwah Kampus UNAIR Banyuwangi mengadakan agenda rutin yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya yaitu takbir keliling.
“Kegiatan takbir keliling ini selalu kami lestarikan pelaksanaanya, sudah kami lakukan 3 tahun terakhir ini, tujuan kami cukup sederhana, kami hanya ingin melestarikan kearifan lokal dan juga kami ingin mengenalkan kampus UNAIR Banyuwangi ini kepada masyarakat-masyarakat sekitaran kampus,” tutur Bondan Sigit.
Menurut mahasiswa yang akrab disapa Bondan itu, kegiatan takbir keliling tersebut termasuk ke dalam serangkaian acara BBQ (Bareng-bareng Belajar Qurban) sesi 4. Kegiatan itu, imbuhnya, merupakan program kerja dari LDK yang berisi mulai dari takbir keliling, salat Idul Adha, penyembelihan hewan qurban, hingga pembagian daging qurban ke masyarakat.
“Alhamdulillah takbir keliling tahun ini lebih ramai dari tahun sebelumnya, karena memang kami dari LDK mewajibkan mahasiswa baru untuk mengikuti serangkaian kegiatan BBQ ini, tujuannya agar mahasiswa baru yang berasal dari luar kabupaten Banyuwangi lebih mengenal budaya masyarakat sekitar kampus,” imbuhnya.
Tidak bisa dipungkiri lagi meskipun kampus UNAIR Banyuwangi berada di tengah Kota Banyuwangi, namun kondisi sosial budaya masyarakat sekitar kampus masih sangat kental akan adat istiadatnya. Oleh karena itu, tandasnya, langkah LDK untuk mewajibkan mahasiswa baru mengikuti kegiatan takbir keliling sangat baik, agar mahasiswa baru lebih mengenal masyarakat sekitar dan dapat lebih menghormatinya.
Tahun ini, tambah Bondan, ada yang berbeda dengan takbir keliling dari tahun sebelumnya, karena radius yang ditempuh lebih jauh. Tahun-tahun sebelumnya, jelasnya, takbir keliling dilaksanakan hanya dengan berjalan kaki sambil membawa obor menyusuri kampung-kampung sekitaran kampus yang jaraknya hanya 1-2 km, namun untuk tahun ini pelaksanaanya hingga desa Kampunganyar yang jaraknya 10 km dari kampus.
“Saya kaget awalnya, karena mahasiswa yang mengajak itu kebanyakan dari angkatan 2014, karena ajakannya menurut saya bagus, jadi ya saya ijinkan saja mereka bersama panitia melaksanakan takbir keliling menggunakan mobil pick up kampus,” pungkasnya.
Penulis: Bastian Ragas
Editor: Nuri Hermawan