Universitas Airlangga Official Website

Liburan Semester, Tetap Bersyukur Meski Tak Pulang Kampung

Ilustrasi Pulang Kampung

UNAIR NEWS – Saat liburan semester, mahasiswa berbondong-bondong pulang kembali ke kampung halamannya. Terlebih saat liburan semester genap. Liburan semester genap biasanya merupakan liburan dengan durasi yang cukup panjang.

Namun, banyak pula mahasiswa yang tidak dapat pulang ke kampung halamannya kendati durasi libur yang begitu lama, salah satunya adalah Monika Astria Br Gultom. Mahasiswi jurusan Sastra Inggris Universitas Airlangga (UNAIR) itu sudah dua kali merayakan Natal dan Tahun Baru di Surabaya alih-alih di kampung halamannya di Pekanbaru.

“Nggak pulang pas Hari Raya itu lebih sedih dari perasaan nggak pulang di hari biasa, karena kalau Hari Raya kan keluarga yang jauh pun pada kumpul, tapi sekarang aku yang jauh sendiri nggak ikut kumpul bareng mereka. Sedihnya malah karena nggak bisa perayaan bareng sahabat-sahabat kecil dan keluarga jauh,” ucap Momo, sapaan akrabnya, kepada UNAIR NEWS pada Kamis (20/7/2023).

Cara Atasi Kesepian

Dalam rangka mengatasi rasa kesepiannya, ia berusaha mencari hal-hal menyenangkan dari kegiatan sederhana yang dulu tidak pernah ia lakukan. Berolahraga dan memasak makanan sehat, ujar Momo, merupakan dua hal yang baru ia tekuni semasa liburan untuk mengisi waktu luang.

“Dulu aku nggak bisa olahraga dan tidur cepat, jadi sekarang aku berusaha tidur sebelum jam 22.00 dan bangun sebelum jam 04.00. Aku juga coba rajin olahraga dan masak makanan sehat,” tutur Momo.

Momo turut membagikan tips untuk atasi kesepian dan kesedihan bagi mahasiswa rantau yang juga jarang pulang kampung seperti dirinya. Menurutnya, pertama-tama mahasiswa harus membuka pikirannya agar punya motivasi dan kreasi pengembangan diri sendiri. Kedua, ia menyarankan untuk membandingkan diri dalam konteks yang positif.

“Membuka pikiran itu artinya kita harus terbuka dengan pemikiran, kamu mau ngapain nih kalau nggak pulang kampung? Ada tempat yang mau dikunjungi? Mau ikut kegiatan atau komunitas apa? Jadinya kita punya motivasi dan bisa sekaligus mengembangkan skills,” terangnya.

“Kemudian, comparing yourself, membandingkan diri yang sekarang dengan yang dulu. Misal aku dulu nggak berani ke mana-mana sendirian, sekarang aku jadi berani jalan-jalan sendiri. Jadi aku yang sekarang udah selangkah lebih maju dari aku yang dulu,” sambungnya.

Pentingnya Bersyukur

Momo juga menekankan pentingnya untuk selalu mensyukuri setiap pengalaman hidup. Ia merasa bersyukur karena masih diizinkan untuk menikmati Surabaya sebelum lulus kuliah.

Ia mengajak teman-teman yang belum berkesempatan pulang agar jangan menghabiskan waktu untuk bersedih. Menurutnya, lebih baik melakukan segala sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya selagi muda dan masih punya kesempatan.

“Ingat pengalaman sangat berarti, baik itu nantinya akan berjalan buruk maupun baik. Dan itu adalah rencana indah yang Tuhan sudah siapkan bagimu,” tukasnya. (*)

Penulis: Dewi Yugi Arti

Editor: Feri Fenoria