Universitas Airlangga Official Website

Lolos PIMNAS, Tim UNAIR Rancang Smartose Smartwatch Pendeteksi Diabetes

Desain rancangan prototype Smartwose (Foto : Istimewa)
Desain rancangan prototype Smartwose (Foto : Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Universitas Airlangga kembali menorehkan kabar baik mengenai prestasi dan pencapaian. Anasah Zulfa (FKp), Anita Firmanti Kartika Anggari (Fkp), Aisy Al Fawwaz (FST), Ach. Jazilul Qutbi (FTMM), dan Diaz Samsun Alif (FTMM) berhasil lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang akan diselenggarakan di Universitas Padjajaran.

Kegiatan ini merupakan puncak dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama enam bulan lamanya. Nantinya, kegiatan ini dilaksanakan pada 26 November hingga 1 Desember mendatang.

Mengusung smartwatch pendeteksi diabetes, gagasan cemerlang ini disebut Smartwose. Anasah Zulfa selaku ketua tim menyampaikan bahwa gagasan ini bermula dari keresahan akan alat cek glukosa yang masih menggunakan teknik invasif atau dapat merusak kulit.

Monitoring kadar glukosa darah menjadi poin penting dalam controlling diabetes untuk mencegah memburuknya prognosis. Dengan demikian, kami berinovasi merancang alat cek glukosa darah dengan prinsip non invasive berbasis smartwatch. ” jelas mahasiswa Fakultas Keperawatan ini.

Gagasan ini mengusung pemanfaatan photoplethysmography dalam memprediksi glukosa darah dan HbA1c serta menggunakan sensor gas elektrokimia dalam memprediksi aseton. Analisis dilakukan menggunakan deep learning mencakup tahap cleaning, filtering, segmentation, normalization, dan integration. Selanjutnya, pengguna dapat mengakses laporan melalui application mobile yang terhubung dengan server.

Application Mobile yang digunakan berisi dari berbagai menu mulai dari menu profil, screening, reports, informasi, konsultasi, dan pengaturan. Menu yang disediakan ini nantinya mendukung penggunaan dari Smartose ini yang terhubung langsung dengan stakeholder termasuk di dalamnya tenaga medis.

Anasah menambahkan bahwa adanya inovasi ini diharapkan dapat mempermudah monitoring karena lebih praktis dan efisien, tidak menimbulkan efek samping serta akurat. Selain itu, smartwatch ini juga terintegrasi dengan mobile application yang dapat memudahkan pengguna dalam memonitor hasil pemeriksaan dengan kapanpun dan dimanapun.

“Sehingga jika PIMNAS sudah selesai, harapan kami semoga prototype ini dapat dilirik oleh orang-orang yang kompeten di bidang yang sesuai sehingga bisa dikembangkan lagi dan bisa bermanfaat untuk masyarakat,” jelasnya.

Anasah juga mengungkapkan mengenai perasaan harunya dapat menjadi peserta yang berhasil lolos pada tahap PIMNAS ini. Ia juga mengungkapkan bahwa meskipun terdapat kesulitan dalam internal tim seperti tidak saling mengenal satu sama lain, tetapi PKM memberikan penguatan bahwa kolaborasi multidisiplin sangat diperlukan dan dibutuhkan kedepannya.

Penulis : Ilma Arrafi Nafi’a

Editor : Khefti Al Mawalia