UNAIR NEWS – Walidil Afi, mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil mendapatkan kesempatan menempuh studi di University of Szeged melalui program IISMA (Indonesian International Student Mobility Award).
IISMA adalah program Kemendikbud Ristek yang memberikan beasiswa secara penuh kepada mahasiswa Indonesia untuk belajar di universitas-universitas terkemuka di luar negeri selama satu semester. Melalui wawancara bersama UNAIR NEWS, laki-laki yang akrab disapa Afi itu membagikan pengalamannya selama belajar di University of Szeged, Hungaria.
Work Life Balance ala Hungaria
Afi bercerita bahwa masyarakat Hungaria sangat terkenal dengan prinsip work life balance. Mereka akan stick to the time (berpegang pada waktu) dalam melakukan hal apapun.
“Misalnya, bus akan selalu datang tepat waktu. Di sini, kalau mau nyebrang, pengemudi otomatis berhenti, meskipun jarak mereka tidakterlalu jauh. Jadi, benar-benar aman,” ucap Afi.
“Saat hari libur, orang-orang di sini akan benar-benar libur dan tidak melakukan pekerjaan. Toko-toko saat hari libur tutup. Begitu pula saat jam kerja, jam 08.00 atau 09.00 malam semuanya otomatis tutup. Mereka benar-benar takes time buat liburan, gak overwork,” sambungnya.
Belajar dengan Nyaman
Kemudian, Afi menuturkan bahwa dirinya merasa nyaman dengan metode pembelajaran yang berlaku di University of Szeged. Mahasiswa dapat dengan bebas mengekspresikan diri selama proses pembelajaran karena para dosen atau pengajar di sana menganggap mahasiswa setara dengan mereka. Sehingga, pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan santai.
“Selain itu, aku juga dapat kelas field trip yang aku gak pernah dapatin. Jadi, benar-benar langsung belajar ke situs atau tempat sejarahnya. Terus, kalau ujian di sini harus daftar dulu di website kampus dan kita bisa retake sampe beberapa kali hingga memuaskan,” ujarnya.

Di samping pembelajaran, lanjutnya, transportasi di Hungaria juga tidak kalah nyaman karena semua sistem terintegrasi. Dengan membeli tiket bulanan, orang-orang di sana dapat memilih jenis transportasi apapun dalam kota.
“Semuanya benar-benar bisa diakses dan bahkan ramah bagi beberapa komunitas, seperti lansia dan ibu dengan kereta dorong bayi. Mereka diprioritaskan di dalam kendaraan umum dan orang-orang sadar akan itu,” ungkapnya.
Kiat Sukses Lolos IISMA
Pada akhir, tidak lupa Afi membagikan kiat sukses lolos program IISMA kepada mahasiswa. Ia berpesan untuk tidak melewatkan kesempatan yang ada dan mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari. Seperti melakukan riset program IISMA dan kriteria awardee, melakukan riset terkait negara dan host university yang akan dipilih, mempersiapkan bahasa Inggris, dan mengenali minat diri sendiri.
“Kembangkan diri melalui berbagai aktivitas konstruktif, diskusi dengan alumni IISMA, kenali diri kalian, apa yang sudah kalian lalui dan pelajari sejauh ini, serta apa aspirasi kalian dan bagaimana cara mendapatkannya,” ucap Afi.
“Aku bisa bilang selain menjadi platform untuk belajar secara akademik di luar negeri, IISMA memberikan banyak kesempatan bagi aku untuk mengenal diri aku sendiri dan apa yang akan aku lakukan ke depannya,” tutupnya. (*)
Penulis: Rafli Noer Khairam
Editor: Binti Q. Masruroh