UNAIR NEWS – Ditjen Dikti Kemdikbud merilis pengumuman proposal lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada Jumat (19/4/2024). Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil meloloskan sebanyak 77 proposal yang selanjutnya akan mendapatkan pendanaan. Menindaklanjuti hal tersebut, UNAIR menggelar kegiatan Pembekalan PKM Didanai Universitas Airlangga 2024. Kegiatan itu berlangsung Kamis (25/4/2024) di Aula Garuda Mukti, Lt 5 Kantor Manajemen Kampus MERR-C UNAIR.
Alami Kenaikan
Direktur Kemahasiswaan UNAIR, Prof Dr M Hadi Shubhan SH MH CN mengucap syukur atas capaian UNAIR tahun ini. Capaian ini menjadikan UNAIR sebagai perguruan tinggi kelima dengan proposal pendanaan terbanyak. “Alhamdulillah, proposal kita yang lolos pendanaan totalnya 77. Kita menjadi nomor lima setelah UGM, ITS, IPB, dan Universitas Hasanuddin,” ucapnya.
Banyaknya jumlah proposal yang lolos pendanaan membawa semangat baru bagi UNAIR. Terlebih, tahun ini UNAIR akan menjadi tuan rumah dari pelaksanaan PIMNAS 37 Oktober mendatang.
Terkait hasil, Prof Hadi menyebut UNAIR berpeluang mendapatkan piala PIMNAS, yakni “Adhikarta Kertawidya “. Sebelumnya, UNAIR juga pernah memboyong piala bergengsi itu pada 2002 tahun lalu. Artinya, ini akan menjadi penantian panjang UNAIR selama 22 tahun. “Semoga kawan-kawan bisa memborong piala PIMNAS, karena kita sudah 22 tahun tidak pernah membawa pulang. Semoga kali ini giliran kita,” harapnya.
Persiapan Matang
Lebih lanjut, Prof Hadi menuturkan bahwa penelitian PKM membutuhkan waktu yang cukup panjang. Oleh karena itu, perlu persiapan matang, baik dari segi fisik, mental, maupun intelektual. “Persiapkan waktu, mental, intelektual, untuk betul-betul menjalani penelitian ini sampai akhir. Nanti akan ada monitoring dan evaluasi eksternal jika penelitian kalian lolos PIMNAS,” ujarnya.
Prof Hadi juga mengimbau mahasiswa yang lolos pendanaan PKM untuk terus menjaga komunikasi. Baik dengan tim, dosen pembimbing, mahasiswa pendamping, maupun pihak lainnya. “Segala sesuatu yang menjadi tantangan dan kendala saat penelitian ini harus dikomunikasikan. Baik dengan kami, dosen, maupun teman-teman pendamping. Kami akan bantu semuanya,” terangnya.
Solusi adalah Kunci
Sementara itu, Koordinator PKM UNAIR Prof Dr drg Taufan Bramantoro, MKes juga mendorong mahasiswa untuk mempersiapkan diri secara teknis. Termasuk dengan mengetahui karakteristik dari kompetisi bergengsi ini. “Secara lomba memang tidak jauh beda. Tetapi secara historis, PKM ini punya perjalanan panjang dan berbeda dari lomba yang lain,” paparnya.
Selain itu, perbedaan karakteristik PKM juga terletak pada sifatnya yang solutif. Artinya, hasil penelitian PKM maupun produk yang ditawarkan harus bisa menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan yang krusial. “PKM itu diawali dengan masalah. Jadi, teman-teman harus menyuguhkan solusi. Teman-teman harus mengeksplorasi solusi untuk masalah-masalah yang akan kalian angkat,” jelas dosen FKG UNAIR itu.
Usai memberikan pembekalan teknis, Prof Taufan kembali mengungkapkan rasa bangganya. Lantaran, tidak sedikit alumni PIMNAS 35 hingga 36 yang kembali ikut serta dalam menyukseskan PKM tahun ini. Ia optimistis, mengingat semangat besar yang ditunjukkan oleh para peserta.
“Bahkan juga ada alumni juara yang mungkin ikut menyemarakkan, karena tahun ini lokasinya di rumah kita sendiri. Jadi, semangatnya akan berbeda,” tandasnya.
Penulis: Yulia Rohmawati