Universitas Airlangga Official Website

Lomba Debat Adu Gagasan Pemuda, Tim UNAIR Raih Juara I

UNAIR NEWS – Rindang Syafa’at, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga (UNAIR) mengikuti Lomba Debat Adu Gagasan Pemuda. Lomba itu mengusung tema AGREE TO DISAGREE “Gen Z Berdikari Menyongsong Indonesia Emas 2045”. Rindang, sapaan akrabnya, menjadi delegasi Lomba itu bersama dua rekannya. Ialah Muhammad Arif Amrullah dari Fakultas Vokasi UNAIR dan Abimanyu Harahap dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNAIR.

“Lomba debat semacam ini jujur baru pertama kali mencoba. Teman-teman juga memiliki latar belakang debat yang berbeda, jadi perlu penyesuaian,” ujar Rindang kepada UNAIR NEWS (30/10/2023).

Lomba Debat Adu Gagasan Pemuda sendiri merupakan lomba tingkat regional yang terselenggara oleh Komunitas Persepsi dan Generasi Gerak Kawal Pemilihan Umum pada Selasa (10/10/2023) lalu.

“Tema utamanya mengenai generasi Z yang berdikari menuju Indonesia Emas 2045. Jadi kami sebagai generasi Z menyusun beberapa saran dan masukan untuk pembangunan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” tutur Rindang.

Rindang mengatakan persiapan lomba dilakukan secara singkat saja, yaitu hanya dua hari. Ia dan rekan-rekannya baru bertemu untuk menyatukan konsep dan argumentasi pada satu hari sebelum perlombaan. “Untungnya semua bisa sinkron meskipun sistem kebut semalam,” ucapnya.

Pengalaman Menarik

Rindang turut menceritakan pengalaman menarik dan berkesan selama mereka lomba. Mereka diuji langsung oleh panelis yang ahli di bidangnya. Ialah yaitu Eri Cahyadi selaku Wali Kota Surabaya, Deni Wicaksono selaku anggota DPRD Jawa Timur, Novita Hardini selaku CEO dan Founder Uprintis Indonesia, serta Sereza Buana selaku Ketua Paguyuban Cak dan Ning Surabaya.

“Jadi memang panelisnya juga merupakan tokoh-tokoh sentral di Surabaya,” imbuhnya.

Ia dan rekan-rekannya merasa sangat terkesan, terlebih lomba tersebut juga menambah pengalaman baru bagi mereka. Sebagai penutup, Rindang menyampaikan tips dan trik untuk menjadi juara lomba debat. Menurutnya, yang paling penting adalah saling berkoordinasi agar dapat memahami tema dan mosi yang sudah ada.

“Saling koordinasi dan melengkapi dalam memahami tema dan mosi yang ada merupakan yang terpenting agar kekompakan tim dapat terbentuk,” pungkasnya. (*)

Penulis: Dewi Yugi Arti

Editor: Nuri Hermawan