Universitas Airlangga Official Website

LPM FISIP Edukasi Mahasiswa soal Meliput Kekerasan Seksual

Yolanda Agne bersama beberapa peserta Kelas Jurnalistik LPM Retorika (Foto: Dok LPM Retorika)

UNAIR NEWS – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) sukses menyelenggarakan Kelas Jurnalistik 2024. LPM bernama Retorika tersebut mengangkat Ungkap Fakta, Suarakan Kebenaran sebagai tema utamanya. Bertempat di Ruang 314, Gedung A FISIP UNAIR, kegiatan ini berjalan selama dua hari. Peserta yang hadir berasal dari internal LPM Retorika, LPM lain di area Surabaya, dan mahasiswa umum.  

Pada hari keduanya, Minggu (22/09/2024), kelas ini mengundang Yolanda Agne sebagai pembicara. Yola merupakan mantan Pimpinan Redaksi LPM Lintas yang berpengalaman dalam meliput isu kekerasan seksual. Pengalaman tersebut sangat relevan dengan subtema pada hari kedua, yaitu Meliput Kekerasan Seksual: Berani Mengungkap, Bijak Bersuara.

Yola selaku pemateri menjelaskan bahwa cara meliput kekerasan seksual berbeda dengan isu lain. Kekerasan seksual menyangkut trauma korban sehingga perlu berhati-hati dalam meliputnya. Selain itu, wartawan juga memiliki tanggung jawab untuk terus memantau kondisi korban serta memberikan bantuan layanan konseling ataupun hukum. 

“Isu kekerasan seksual itu beda karena menyangkut trauma korban. Tekniknya juga ga bisa ditulis secara straight news, 5W 1H aja. Harus indepth atau investigasi dan berusaha melihat akar permasalahannya,” jelas Yola.

Yola turut memaparkan hal-hal yang perlu wartawan lakukan, baik sebelum, saat, dan sesudah liputan. Ia mengungkapkan bahwa wartawan harus memahami kode etik jurnalistik dalam kasus kekerasan seksual. Saat mewawancarai korban, wartawan hendaknya membangun kedekatan dan menunjukkan rasa empati. Sementara pasca liputan, wartawan harus terus memantau kondisi korban. 

Meningkatkan Kesadaran tentang Kekerasan Seksual

Dalam sesi diskusi bersama para peserta, Yola juga menjelaskan pentingnya pers dalam isu kekerasan seksual. Pers berfungsi sebagai corong suara bagi mereka yang tidak terdengar. Tak hanya itu, pers juga berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai isu kekerasan seksual.

Allyssa, salah satu anggota LPM Retorika, mengaku mendapat banyak manfaat dari Kelas Jurnalistik tersebut. “Aku merasa dapat banyak insight baru, kayak ternyata ada banyak kode etik dalam liputan kekerasan seksual. Kita sebagai pers juga harus bisa mewadahi mahasiswa UNAIR karena orang yang paling deket sama mereka ya pasti sesama mahasiswa itu sendiri,” ujarnya. 

Penulis: Khumairok Nurisofwatin

Editor: Edwin Fatahuddin