“Never settle for less when you can give your best”
UNAIR NEWS – Wisuda ke-244 Universitas Airlangga (UNAIR) menjadi momen istimewa bagi Antonius Yansen Suryadarma. Antonius berhasil meraih gelar wisudawan terbaik jenjang S2 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) meskipun berasal dari jurusan yang tak linier. Lulusan dengan IPK sempurna 4,00 ini berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 1 tahun 11 bulan.
Antonius mengungkapkan kebanggannya atas pencapaian tersebut. “Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, keberhasilan ini adalah buah dari kerja keras dan semangat pantang menyerah,” ungkapnya.
Antonius berbagi cerita bahwa salah satu tantangan terbesar adalah menguasai mata kuliah Kesehatan Masyarakat “advanced”. Mengingat latar belakang pendidikan S1 nya di bidang kedokteran. “Saat S1 di jurusan kedokteran, saya mengalami kesulitan saat mengerjakan skripsi, dan dari situlah ketertarikan saya terhadap ilmu biostatistika muncul,” ujarnya.
Meskipun awalnya merasa tertantang dengan materi-materi yang lebih kompleks, Antonius tidak pernah menyerah. Dukungan tak terhingga dari teman-teman seangkatan dan bimbingan para dosen menjadi motivasi tersendiri baginya. Akhirnya, ia tidak hanya berhasil beradaptasi dengan lingkungan akademik yang baru, tetapi juga meraih prestasi akademik yang membanggakan.
Berbagi Ilmu
Puncak prestasi Antonius selama berkuliah di UNAIR adalah saat ia mendapat kepercayaan menjadi narasumber praktikum pada pelatihan “Analisis Big Data” yang berlangsung di UKAKES dan Prodi Magister Kesehatan Masyarakat. Kepercayaan ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai seorang ahli biostatistika muda yang diperhitungkan.
Tidak hanya unggul di ranah akademik, Antonius juga aktif berbagi ilmunya dengan mahasiswa S1 di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata, Kediri. Bersama rekan-rekannya, ia menginisiasi pelatihan metodologi penelitian kuantitatif, yang bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam menyusun skripsi dan mengembangkan soft skill.
Antonius menekankan pentingnya disiplin waktu dalam membagi antara kegiatan akademik dan non-akademik. “Jika ada tugas akademik, jangan menundanya hingga mendekati tenggat waktu. Selain itu, diskusi rutin dengan rekan-rekan seangkatan juga menjadi sumber motivasi yang tak ternilai, terutama ketika semangat belajar mulai menurun ,” katanya.
Ke depannya, Antonius berencana mengaplikasikan ilmunya dengan mengajar, terutama dalam bidang klinis atau medical research. Ia berharap dapat membimbing generasi penerus dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat.
Penulis: Hana Mufidatuz Zuhrah
Editor: Edwin Fatahuddin Ariyadi Putra