Universitas Airlangga Official Website

Maba UNAIR Tampilkan Ragam Produk Inovasi dalam PDB Expo

Maba UNAIR tampilkan ragam produk inovasi dalam PDB Expo 2.0, pada Rabu (18/12/2024) di Boulevard Kampus MERR C. (Foto: Dok. PKIP UNAIR)

UNAIR NEWSUniversitas Airlangga (UNAIR) melalui program Pembelajaran Dasar Bersama (PDB) sukses menyelenggarakan PDB Expo 2.0 pada Rabu (18/12/2024). Kegiatan ini berlangsung serentak di dua lokasi, yakni di Gedung Airlangga Convention Center (ACC) dan Boulevard Kampus MERR C, serta Kampus Mojo Banyuwangi.

Dengan slogan Lestarikan Bumi, Majukan Teknologi, dan Satukan Harmoni, PDB Expo kali ini menggabungkan tiga tema besar, yaitu kesadaran lingkungan, kebhinekaan, dan teknologi inovasi. Acara ini menjadi puncak dari rangkaian pembelajaran selama satu semester oleh Unit Pendidikan Kebangsaan dan Karakter (UPKK), yang mengintegrasikan seluruh aspek pendidikan PDB dengan melibatkan mahasiswa baru semester pertama. 

PDB Expo 2.0 menyajikan konsep baru yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, acara yang terlaksana secara indoor dan outdoor itu menampilkan pameran karya inovasi mahasiswa. Hal ini memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa dalam menampilkan hasil karya yang lebih inovatif dan berfokus pada partisipasi kolaboratif.

Secara keseluruhan, terdapat 1280 proyek mahasiswa baru dalam pameran. Proyek-proyek tersebut menampilkan karya-karya, seperti poster ilmiah, produk fisik, hingga video proses pengerjaan mahasiswa selama field study dan PDB dengan kolaborasi delapan mata kuliah. 

Salah satu inovasi menarik bertema teknologi adalah Eco Alert, karya dari kelompok dua kelas PDB 111. Karya itu berhasil dikembangkan oleh Laily Maulidya Purwanti dari FV bersama tim. Inovasi ini berupa tempat sampah berbasis Internet of Things (IoT) dengan sensor untuk memisahkan sampah plastik, organik, dan anorganik. Selain itu, produk ini juga terintegrasi dengan aplikasi pendeteksi kapasitas penuh untuk sampah. 

Produk inovasi karya mahasiswa baru dalam PDB Expo 2.0. (Foto: Dok. Narasumber)

Menurut pemaparan Laily, proyek tim terinspirasi dari kunjungan ke Bank Sampah Induk Surabaya yang masih melakukan pemilahan sampah secara manual. “Kami melakukan field study ke Bank Sampah Induk Surabaya. Kebetulan, kami melihat di sana pemilahan sampahnya manual, sehingga itu juga membuat petugas bekerja lebih lama. Kami memiliki inovasi untuk memisahkan tempat sampah dan lebih memudahkan pekerjaan petugas kebersihan untuk mengambil tempat sampah yang sudah penuh,” tuturnya. 

Selain Eco Alert, terdapat inovasi kelas PDB 11 yang berfokus pada pelestarian makanan daerah. Perwakilan mahasiswa, Angelina Purba (FEB) dan Alifia Dafa (FH) menceritakan tentang pengalamannya dalam memperkenalkan tahu tek sebagai makanan khas Surabaya. “Target kita mahasiswa rantau untuk memperkenalkan makanan khas Surabaya. Kami berikan tester dan jelaskan dari bahan makanan hingga sejarahnya,” ujar Alifia. 

Senada dengan Alifia, Angel juga menambahkan perlunya strategi dalam melestarikan makanan daerah bagi mahasiswa. “Banyak yang nggak tahu kalau tahu tek itu khas Surabaya. Melalui PDB ini, kami mempromosikan sebagai kearifan lokal.”

Sementara itu, karya menarik lainnya datang dari perwakilan kelas PDB 50. Karya tersebut merupakan produk sikat gelas organik yang terbuat dari sabut kelapa. “Kami sempat terjun ke pantai Kenjeran lalu berinisiatif membuat produk ini untuk mengatasi persoalan sampah sabut kelapa,” tutur salah satu perwakilan tim, Muhammad Muafiq Qurroi. 

Penulis: Nur Khovivatul Mukorrobah 

Editor: Edwin Fatahuddin