Universitas Airlangga Official Website

Madyan Administration

gambar Rektor UNAIR 2025-2030 dengan jas gelap

Kata Administration dalam bahasa Inggris bermakna “administrasi” (= the process or activity of running a business, organization, etc.) seperti yang umum kita kenal, juga bermakna “Pemerintah” (= the management of public affairs; government) misalnya Donald Trump administration itu berarti “Pemerintahan nya Donald Trump.

Universitas Airlangga kalau kita ibaratkan sebagai pemerintahan suatu negara maka kata “Madyan Administration” adalah Pemerintah beserta jajarannya yang dipimpin oleh Rektor Prof. Dr, Muhammad Madyan. SE, MSi. Pasca pelantikan beliau menjadi Rektor UNAIR, civitas akademika UNAIR sebagai rakyat kampus ini menantikan dengan penuh tanda tanya siapa saja Wakil Rektor yang mendampingi Prof. Dr, Madyan itu. Akan halnya di pemerintahan susunan menteri-menteri yang duduk di kabinet adalah hak prerogatif Presiden, demikian juga di kampus UNAIR ini. Rektor memiliki hak prerogatif untuk memilih para Wakil Rektor yang bisa diajak bekerja sama dalam memimpin UNAIR, yang memiliki visi sama atau “in the same page” dalam membawa kemajuan UNAIR kedepan.

Alhamdulillah pertanyaan civitas akademika itu terjawab pada hari Rabu tanggal 23 Juli 2025 lalu ketika Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) resmi melantik empat Wakil Rektor UNAIR Periode 2025-2030 pada Rabu (23/07/2025). Acara ini berlangsung Khidmat di Hall lantai 1, gedung manajemen, kampus MERR-C UNAIR. Rektor UNAIR memimpin jalannya pelantikan serta mengambil sumpah jabatan kepada keempat wakil rektor baru periode 2025-2030. Keempat Wakil Rektor baru UNAIR tersebut adalah Prof Mochammad Amin Alamsjah, Ir MSi PhD sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Ardianto SE MSi Ak CMA CA sebagai Wakil Rektor Bidang Sumber Daya, Prof Muhammad Miftahussurur dr MKes SpPD PhD sebagai Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Community Development, dan Prof Dr Koko Srimulyo Drs MSi Wakil Rektor Bidang Ekosistem Entrepreneurial, dan Pengembangan Bisnis.

Ada yang menarik dalam pelantikan itu dimana Prof. Madyan mengungkapkan strategi UNAIR kedepannya yakni berfokus pada lima pilar strategis. Yaitu, penguatan enterpreneurial university, pendidikan adaptif yang berorientasi masa depan, riset berbasis dampak dan kebertanjutan global, tata kelola good university governance yang berkelanjutan, dan peningkatan profile internasional dan reputasi UNAIR.

Nampaknya Prof. Madyan memiliki “visionary outlook” – sudah melihat kenyataan akan  tingginya tingkat job mismatch disebabkan oleh lembaga pendidikan yang belum selaras dengan kebutuhan pasar kerja. Akibatnya, banyak lulusan yang dihasilkan tidak terserap oleh industri. Beliau sekaligus melihat tantangan yang dihadapi Indonesia termasuk UNAIR yaitu antara lain adanya “uncertainties” atau ketidakpastian yang terjadi di fora global dan nasional akibat dinamika politik, perekonomian, sosial budaya yang berubah dengan cepat dalam hitungan detik yang itu semua harus dihadapi oleh UNAIR.

Saya yakin dalam penguatan enterpreneurial university, UNAIR sangat faham bahwa entrepreneurship itu bukanlah mengajarkan mahasiswa UNAIR untuk berjualan suatu produk, namun lebih dari itu UNAIR mengajarkan mereka menumbuhkan mindset inovasi, kreativitas, berani menghadapi tantangan, faham akan peluang dan mampu melihat dinamika perubahan jaman yang cepat ini.

Saya dan semua anggota Komite Audit Majelis Wali Amanat UNAIR – yang semuanya alumni UNAIR berkewajiban untuk ikut mendampingi “Madyan Administration” ini dalam menjalankan good university governance. Melaksanakan tata kelola keuangan yang prudent dan akuntabel serta meningkatkan budaya akademik atau academic culture yang kondusif.

Tidak kalah pentingnya kami Komite Audit MWA UNAIR ingin ikut berkontribusi kepada “Madyan Administration” – pikiran, ide – dalam upaya meningkatkan kesejahteraan karwayan dilingkungan UNAIR agar produktivitas mereka meningkat dan agar mereka bangga sebagai bagian dari UNAIR yang kita cintai bersama ini.