Universitas Airlangga Official Website

Magny Team UNAIR Bangun Rumah Maggot untuk Pengelolaan Sampah Organik

Diskusi Magny Team, tim BUMDES, warga Desa Suwaluh, dan sejumlah relawan untuk pembangunan rumah maggot. (foto: Narasumber). 

UNAIR NEWS – Maggot (Black Soldier Fly) terbukti efektif mengurai sampah organik menjadi bahan yang lebih bermanfaat. Proses penguraian ini tidak hanya mengurangi volume sampah di tempat pembuangan akhir, tetapi juga menghasilkan produk sampingan yang bernilai ekonomis.

Besarnya manfaat dan potensi dari pengembangbiakkan maggot menginisiasi Magny Team, kelompok PPK Ormawa Association of Sharia Economics Studies (AcSES), membangun rumah maggot di Desa Suwaluh, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo

Adapun proyek ini bertujuan menyediakan tempat budidaya maggot dari tahap awal hingga panen. Mulai dari pengecekan lahan sebagai rumah maggot, pendistribusian peralatan dan kebutuhan budidaya, pembangunan rumah maggot dengan melibatkan BUMDES setempat, serta pengumpulan sampah untuk budidaya.

Berkat sinergi yang kuat antara warga, BUMDES, dan relawan, pembangunan rumah maggot yang dimulai pada 22 Juli 2024 dapat diselesaikan dalam waktu singkat, yaitu kurang dari seminggu. Proyek ini ditargetkan rampung sebelum tanggal 3 Agustus 2024.

“Mulai tanggal 22 Juli, kita langsung terjun ke lapangan untuk survey lokasi budidaya maggot. Empat hari kemudian, membentuk tim dan diskusi rancangan kandang maggot. Tanggal 27-nya, persiapan pembangunan, beli peralatan, dan bahan-bahan. Nah, tanggal 28 mulai bangun kandang maggotnya,” papar Lita.

Kendati demikian, Magny Team sempat mengalami kendala dalam hal pemilihan kandang maggot. Pasalnya, lahan awalnya direncanakan berdekatan dengan pemukiman warga. Hal ini dinilai kurang efektif, sehingga harus direlokasi ke tempat lain.

Proses pembangunan rumah maggot di Desa Suwaluh, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo. (foto: Narasumber).

Warga Suwaluh begitu antusias menyambut proyek pembangunan rumah maggot. Mereka tidak hanya dilibatkan dalam pembangunan fisik, tetapi juga berperan aktif dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

Selain itu, warga setempat juga turut membantu serta mengawasi pembangunan kandang maggot, bahkan ikut bekerjasama dalam pengumpulan sampah. 

Lebih lanjut, Lita menerangkan, guna menilai keberhasilan program secara menyeluruh, Magny Team akan melakukan evaluasi dan monitoring yang mencakup aspek produksi, penjualan, dan dampak lingkungan. 

“Monitoring dilaksanakan dengan memantau update kegiatan secara keseluruhan melalui platform yang telah kami rancang untuk mengukur sebagai basis indikatornya. Sedangkan, pelaksanaan evaluasi menggunakan indikator keberhasilan dari hasil monitoring dan hasil penjualan maggot,” ujarnya.

Sebagai langkah strategis, mereka juga akan menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan yang memiliki program tanggung jawab sosial untuk mendukung keberlangsungan program  dalam jangka panjang.

Dengan kerjasama kolektif berbagai pihak, diharapkan proyek ini dapat berjalan berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan ekonomi desa.

Penulis: Diana Febrian Dika

Editor: Edwin Fatahuddin