Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa Ajak Warga Sambirejo Optimalkan Potensi Daerah demi Tingkatkan Daya Saing

MAHASISWA UNAIR sedang Mengajarkan Cuci tangan Bersih Kepada Siswa SDN 1 Sambirejo (Foto: Istimewa)
MAHASISWA UNAIR sedang Mengajarkan Cuci tangan Bersih Kepada Siswa SDN 1 Sambirejo (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Banyaknya potensi daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal menjadi urgensi tersendiri yang harus segera ditangani. Terlebih jika daerah berpotensi tersebut berada di pelosok yang jauh dari hingar-bingar keramaian kota.

Merespons hal tersebut sembilan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Back to Village (KKN-BV) Ke-61 Universitas Airlangga di Desa Sambirejo, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, mengajak warga untuk mengoptimalkan penanaman buah alpukat dan jambu biji. Hal tersebut diharapkan supaya Desa Sambirejo menjadi penghasil alpukat dan jambu biji terbesar nantinya.

Diana Rachma selaku koordinator kelompok menuturkan bahwa Desa Sambirejo memiliki kontur tanah yang subur dan mudah bagi segala jenis tumbuhan untuk tumbuh subur. Fokus utama KKN BV Sambirejo adalah lima bidang garapan, yakni pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial, dan lingkungan.

“Kami memberikan fasilitas bimbingan belajar gratis untuk siswa SDN 1 Sambirejo dengan mengajar berbasis tematik dan motorik. Terdapat juga senam sehat untuk warga disertai cek kesehatan gratis dan minum jamu setelah senam,” ujarnya.

“Antusiasme warga ketika kami beri penyuluhan dan pelatihan terkait pemanfaatan potensi daerah sangat baik. Hal itu disebabkan selama ini memang masih kurangnya pengetahuan dalam manajemen pengelolaan,” imbuhnya.

KEGIATAN Cek Kesehatan Gratis Kelompok KKN BV Sambirejo denga Puskesmas Setempat
(Foto: Istimewa)

Lanjut Diana, dari segi ekonomi, warga diajak untuk mengembangkan produk UMKM unggulan desa seperti keripik tempe dan jamu instan khas Sambirejo. Produk itu nantinya diimbuhi inovasi menarik yang khas dan diharapkan dapat bersaing dengan produk lain yang serupa.

Pengembangan potensi itu dilakukan supaya kemandirian dan pemanfaatan secara optimal dapat dilakukan oleh warga Sambirejo. Hal itu mengingat saat ini persaingan produk lokal juga sangat ketat ditambah banyaknya produk impor.

“Kebanyakan penduduk Desa Sambirejo memelihara sapi potong di rumah, namun pemberian pangannya belum memenuhi standar. Maka dari itu, kami juga memberikan penyuluhan manajemen pengelolaan guna penggemukan sapi potong yang baik dan benar,” tegasnya.

Keunggulan lain yang dimiliki oleh Desa Sambirejo adalah letaknya yang jauh dari kabupaten dan banyak lokasi persawahan dengan udara sejuk dan pemandangan indah. Potensi tersebut sebenarnya dapat menjadi bahan untuk pengembangan wisata alam pedesaan yang asri untuk menarik wisatawan domestic.

“Semoga dengan adanya kegiatan KKN yang kami lakukan disini dapat menjadi pondasi Sambirejo untuk lebih maju. Baik dari sisi ekonomi, sosial, pendidikan, lingkungan, dan kesehatan,”(*)

Penulis: Muhammad Wildan Suyuti

Editor: Feri Fenoria Rifa’i