Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa Antusias, Prosiding Diterbitkan di Skala Internasional

Suasana venue acara sebelum seminar umum internasional dimulai.

UNAIR NEWS – Event bertajuk International Post-Graduate Conference on Media and Communication yang dihelat oleh Magister Media dan Komunikasi (Medkom), di Ballroom Hotel Harris, Jalan Bangka, Surabaya, pada Senin (13/11), memiliki banyak manfaat. Termasuk, bagi mahasiswa magister di prodi tersebut.

Seperti yang diungkapkan oleh Abd. Rahman, salah satu mahasiswa semester ketiga. Dia mengatakan, kali ini, dia menjadi panitia. Meski demikian, dia tetap berkesempatan untuk ikut menyimak beberapa diskusi panel. Juga, ikut mendengarkan seminar umum dari tiga pakar bidang media dan komukasi.

Yakni, Prof. Dr. Sharyn Graham Davies dari Auckland University of Technology, Prof. Dr. Gati Gayatri, MA, dari Pusat Litbang Literasi dan Profesi Kementerian Kominfo, dan Dr. Kuskridho Ambardi, MA., direktur eksekutif Lembaga Survey Indonesia.

“Selain itu, saya juga dapat bertemu dengan akademisi dari kampus lain. Ini adalah momen meluaskan jaringan dan menambah kawan,” papar pemuda yag merupakan salah satu penerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan tersebut.

Apresiasi positif serupa disampaikan oleh mahasiswa S2 Medkom semester pertama bernama Fiqih Arfani. Pria yang berprofesi sebagai wartawan ini mengutarakan, keaktifan dalam seminar internasional adalah salah satu syarat kelulusan. Baik itu aktif sebagai peserta, maupun pembicara.

“Kali ini, saya jadi peserta. Tidak ikut menjadi presenter dalam diskusi panel. Insya Allah, tahun depan saya jadi pemakalah,” papar salah satu penerima beasiswa dari Persatuan Wartawan Indonesia tersebut.

Yang tak kalah menarik, semua artikel yang masuk ke panitia dan terpilih buat ikut diskusi panel, bakal dimasukkan dalam prosiding. Diterbitkan oleh Scite Press dan terindeks Scopus. “Ini menjadi poin plus bagi para peserta,” kata Ketua Panitia Windri Saifudin.

Konferensi internasional yang diadakan S2 Medkom kali ini menguliti soal perkembangan dunia digital, media dan komunikasi dalam ruang lingkup politik, industri, budaya serta pemberdayaan masyarakat. Event ini diikuti setidaknya 160 peserta dari berbagai kota. Bahkan, ada pula peserta dari Palestina dan Perancis. (*)