Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa BBK 4 Sulap Bahan Pangan Jadi Lulur Beras di Desa Sumberagung

Pelaksanaan Program Kerja Peluang di Balai Desa Sumberagung pada Senin (22/7/24) (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Pelaksanaan Program Kerja Peluang di Balai Desa Sumberagung pada Senin (22/7/24) (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) 4 Universitas Airlangga (UNAIR) hadir dengan semangat baru untuk memberdayakan masyarakat Desa Sumberagung. Mahasiswa KKN BBK 4 di Desa Sumberagung mengusung program kerja unggulan bertajuk “PELUANG: Pembuatan Lulur Beras Sumberagung”. Program kerja tersebut menggabungkan inovasi dan potensi lokal untuk menciptakan dampak berkelanjutan.

Kelompok BBK yang diketuai oleh Adhrie Ramafadjriyan, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan delapan mahasiswa lainnya berhasil melaksanakan program PELUANG pada Senin (22/7/24). Proker ini berlangsung di balai desa Sumberagung, Kecamatan Modo, Lamongan dengan menghadirkan kepala desa sekaligus ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) serta anggota pengurusnya. 

Adhrie menjelaskan kondisi Desa Sumberagung, memiliki kelimpahan akan bahan pangan beras. Penjualan beras sebagai bahan baku pangan, dilakukan setiap hari dan sudah menjadi mata pencahariannya sehari-hari. Desa Sumberagung, sebagai penghasil lumbung beras di Jawa Timur, memiliki potensi besar yang belum tergali sepenuhnya.

Proses Demonstrasi Pembuatan Lulur Berbahan Beras di Balai Desa Sumberagung pada Senin (22/7/24) (Foto: Dokumentasi Pribadi)

”Di desa ini, beras menjadi salah satu bahan pangan yang melimpah. Akan tetapi, penjualan beras hanya dilakukan sebagai bahan pokok saja. Tidak adanya wirausaha yang mengolah kelimpahan tersebut, sehingga daya jualnya hanya untuk bahan pangan pokok saja,” papar Adhrie

Oleh karena itu, Adhrie dan tim BBK Sumberagung menginisiasi untuk membuat olahan beras menjadi produk lulur bernilai tinggi.

Dalam keterangannya, Adhrie memaparkan langkah-langkah proses pembuatan lulur berbahan beras. Langkah pertama yang dilakukan dengan merendam beras semalaman guna mengubah beras menjadi lebih lembut dan mudah untuk dihaluskan. Selanjutnya, beras dikeringkan langsung di bawah matahari untuk mencegah pembentukan jamur sebelum dihaluskan.

”Jadi setelah beras dijemur dan dihaluskan, selanjutnya beras yang halus dicampurkan dengan bahan lainnya seperti minyak zaitun dan susu. Setelah itu, lulur dapat disimpan dan diaplikasikan ke tubuh,” jelas Adhrie.  

Produk olahan lulur berkhasiat memperbaiki sel-sel kulit yang mati, dan juga kandungan antioksidan dan vitamin E dapat melembabkan kulit. Serta bahan susu yang mengandung asam laktat berguna untuk mengangkat sel kulit mati.

”Kami berharap, dengan banyaknya manfaat dari lulur ini bisa meningkatkan daya jual produk sehingga bisa dimanfaatkan warga sekitar sebagai mata pencaharian,” tutupnya.

Penulis: Venni Tanujaya

Editor: Yulia Rohmawati