Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa BBK 5 Dorong Daya Saing UMKM Wadeng

Pemaparan langkah-langkah melakukan pendaftaran NIB oleh mahasiswa (Foto: Istimewa)
Pemaparan langkah-langkah melakukan pendaftaran NIB oleh mahasiswa (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Balai Desa Wadeng, Kecamatan Sidayu, Gresik, dipenuhi antusiasme para warga ketika berlangsungnya program kerja unggulan bertajuk “Lokal Hebat: Membangun Strategi dan Inovasi UMKM Rumah Tangga Berdaya Saing”. Program tersebut merupakan inisiasi Kelompok Wadeng II BBK 5 Universitas Airlangga (UNAIR). Program ini menghadirkan para pelaku UMKM Wadeng yang tergabung dalam komunitas Bunda Puspa yang bersemangat untuk menggali ilmu baru. Kegiatan juga mendapatkan dukungan penuh dari perangkat desa setempat. Suasana penuh semangat tentunya mencerminkan harapan besar akan kemajuan UMKM di wilayah ini.

Inisiatif ini lahir dari kesadaran akan pentingnya dasar manajemen usaha untuk memperkuat kapasitas pelaku UMKM dalam mengelola usaha mereka secara lebih profesional dan berdaya saing. Meskipun Desa Wadeng memiliki potensi ekonomi yang besar melalui Bunda Puspa, banyak pelaku usaha yang masih menghadapi berbagai kendala, khususnya dalam memahami dan menerapkan dasar-dasar manajemen usaha.

Kelompok BBK 5 Wadeng II beserta komunitas Bunda Puspa dalam program kerja “Lokal Hebat” (Foto: Istimewa)
Kelompok BBK 5 Wadeng II beserta komunitas Bunda Puspa dalam program kerja “Lokal Hebat” (Foto: Istimewa)

Salah satu aspek penting yang menjadi fokus adalah peningkatan pemahaman tentang konsep Unit Cost dan Cost-Volume-Profit (CVP). Kedua konsep ini sangat vital dalam menentukan harga jual produk, menghitung titik impas, serta merencanakan strategi bisnis yang efisien. Sayangnya, banyak pelaku UMKM di Wadeng yang masih mengandalkan intuisi dalam mengelola biaya dan menentukan harga, tanpa melakukan perhitungan yang matang.

Selain itu, praktik pembukuan sederhana sebagai alat untuk memantau arus kas dan kesehatan keuangan usaha juga belum banyak diterapkan. Tidak hanya itu, rendahnya kesadaran akan pentingnya legalitas usaha melalui Nomor Induk Berusaha (NIB) turut menjadi perhatian utama. NIB bukan sekadar dokumen administrasi, tetapi kunci untuk membuka peluang lebih besar bagi UMKM.

Kegiatan ini bermula dengan penyuluhan interaktif mengenai dasar manajemen usaha. Peserta memahami konsep Unit Cost dan CVP secara praktis, kemudian mengikuti simulasi pembukuan sederhana meski dengan keterbatasan waktu. Selain itu, peserta juga mendapatkan sosialisasi tentang langkah-langkah pendaftaran NIB yang disampaikan secara rinci melalui simulasi langsung.

Rotin, Ketua komunitas Bunda Puspa, mengungkapkan kendala yang sering pelaku UMKM hadapi, khususnya ibu rumah tangga, “Kami ini sibuk sekali mengurus rumah dan usaha, jadi untuk mencatat pembukuan sehari-hari rasanya sulit. Selama ini, kami hanya mengandalkan feeling,” ujarnya. Menjawab tantangan ini, tim BBK Wadeng II memperkenalkan metode pembukuan sederhana yang mudah diterapkan. Seperti penggunaan tabel manual atau aplikasi gratis yang dapat membantu melacak arus kas secara efisien.

Para peserta mengikuti rangkaian kegiatan dengan antusias. Mereka merasakan manfaat besar dari program ini, mulai dari peningkatan pengetahuan manajemen usaha hingga kesadaran akan pentingnya mendaftarkan NIB. Dengan memiliki NIB, pelaku UMKM dapat memperoleh pengakuan hukum, meningkatkan kredibilitas, dan mempermudah akses pembiayaan untuk pengembangan usaha.

Program yang didukung penuh oleh UNAIR dan perangkat desa ini diharapkan terus berlanjut untuk memperkuat ekonomi lokal. “Program ini sangat inspiratif. Kami berharap UMKM di Desa Wadeng ke depannya mampu berkembang menjadi lebih inovatif dan berdaya saing tinggi,” ujar Salam, salah satu perangkat desa.

Melalui program “Lokal Hebat,” harapannya para pelaku UMKM di Wadeng dapat lebih sadar akan pentingnya mengelola usaha secara terstruktur, baik dari aspek manajemen keuangan hingga legalitas. Langkah ini harapannya bisa menjadi pijakan untuk meningkatkan daya saing sekaligus memanfaatkan potensi lokal secara optimal.

Penulis: Artika Rizkyanti Widyanto

Editor: Yulia Rohmawati