Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa BBK 5 Gebangangkrik Hadirkan Inovasi Eco-Krik dan Nico-Spray di Expo BBK

Kunjungan ke Stand Expo BBK 5 Gebangangkrik oleh Koordinator BBK Kabupaten Lamongan dan Tim PKH (Foto: Istimewa)
Kunjungan ke Stand Expo BBK 5 Gebangangkrik oleh Koordinator BBK Kabupaten Lamongan dan Tim PKH (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Profesi petani mendominasi Desa Gebangangkrik, kecamatan Ngimbang, Lamongan. Selama ini, hasil pertanian terisi oleh beragam tanaman. Mulai dari padi, buah melon, hingga tembakau. Mahasiswa Belajar Bersama Komunitas (BBK 5) Universitas Airlangga (UNAIR) pun menghadirkan inovasi. Salah satunya adalah produk pertanian ramah lingkungan bernama Eco-Krik dan Nico-Spray dalam Expo Seminar Hasil KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang terlaksana di kecamatan Ngimbang, Lamongan pada Kamis (30/1/2025).

Eco-Krik adalah inovasi cairan berbasis eco enzyme hasil pencampuran limbah organik seperti kulih buah, biji buah, dan sisa sayuran bercampur gula merah dan air lalu mengalami fermentasi. Jesai Pogutua Tinupaan, anggota kelompok BBK 5 Gebangangkrik mengungkapkan, “Kami membuat Eco-Krik karena mengingat banyaknya sampah sisa makanan yang terbuang begitu saja. Meskipun masih banyak manfaat yang tersedia di sisa makanan seperti kulit buah.”

Foto bersama hasil produk program kerja Tim BBK 5 Gebangangkrik dengan Koordinator BBK Lamongan dan Tim PKH (Program Keluarga Harapan) Kecamatan Ngimbang (Foto: Istimewa)
Foto bersama hasil produk program kerja Tim BBK 5 Gebangangkrik dengan Koordinator BBK Lamongan dan Tim PKH (Program Keluarga Harapan) Kecamatan Ngimbang (Foto: Istimewa)

Eco-Krik berfungsi sebagai pupuk organik cair alami yang mampu meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat tumbuhnya tanaman, sebagai cairan pembersih, mengurangi ketergantungan pada pupuk sintetis, sekaligus menjadi upaya mengelola limbah rumah tangga dengan lebih produktif.

Nico-Spray atau Nicotine-Spray merupakan pestisida alami berbasis nikotin yang terolah dari puntung rokok. Terbuat melalui pelarutan puntung rokok dalam rebusan air. Kemudian setelah dingin akan disaring dan siap digunakan. “Kelompok berinisiatif membuat Nico-Spray setelah melihat banyaknya sampah puntung rokok yang bertebaran di jalanan. Sehingga kami ingin membuat inovasi untuk mengurangi jumlah puntung rokok yang terbuang sembarangan,” kata Jesai.

Senyawa nikotin memiliki sifat insektisida alami yang mampu membasmi hama tanaman seperti ulat dan kutu daun tanpa mencemari tanah maupun air. Nico-Spray pun menjadi alternatif bagi petani yang ingin mengurangi penggunaan pestisida kimia yang berisiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Produk Eco-Krik dan Nico-Spray dengan bahan yang mudah didapat, formulasi efektif, dan desain botol berbentuk semprotan (spray) menjadikannya solusi alternatif. Selain itu juga mudah digunakan dan bersifat ramah lingkungan untuk lahan pertanian petani desa Gebangangkrik.

Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari selaku koordinator BBK kabupaten Lamongan, memberikan tanggapannya terkait kedua produk. “Masyarakat akan sangat membutuhkan hasil jadi yang sudah berbentuk produk seperti ini. Ke depannya, produk ini memiliki potensi untuk dapat dipergunakan dan diperjualbelikan juga,” ucapnya.

Alya Hamidah, ketua kelompok BBK 5 Gebangangkrik menyampaikan kesan dan pesannya saat Expo Seminar Hasil BBK 5 Universitas Airlangga pada Kamis (30/01/2025). “Harapannya semoga hasil program kerja kami, termasuk produk cairan alami Eco-Krik dan Nico-Spray ini bisa membantu warga desa Gebangangkrik dan penggunaannya dapat berkelanjutan untuk meningkatkan hasil pertanian di desa Gebangangkrik secara lebih efektif,” pungkasnya.

Penulis: Karina Rizky Amanda

Penulis: Yulia Rohmawati