UNAIR NEWS – Mahasiswa Belajar Bersama Komunitas (BBK) Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan pelatihan ecoprint pada Kamis (23/1/2025), yang digelar di Balai Desa Tanjungkenongo. Pelatihan Ecoprint yang melibatkan ibu-ibu kader dan PKK Desa Tanjung Kenongo ini bertemakan Ecoprint: Karya Alam, Ciptaan Ibu-Ibu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para ibu-ibu PKK maupun kader desa dalam teknik ecoprint, yang memungkinkan mereka menghasilkan produk -produk kreatif dan ramah lingkungan sekaligus membuka ekonomi baru.
Ibu-ibu kader PKK yang menghadiri pelatihan ini sangat antusias dan bersemangat. Hal ini terbukti dengan apresiasi Kepala Desa Tanjung Kenongo, Emi Kaisah yang mengapresiasi kegiatan Ecoprint ini. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa yang telah mengadakan pelatihan ini. Harapan kami, semoga mahasiswa BBK Universitas Airlangga dapat mengembangkan ilmu yang mereka pelajari di sini dan kelak mampu mencapai cita-cita mereka,” ucapnya.
Pelatihan di bawah panduan tim BBK-5 dan di bawah koordinasi Laili dan Jihan. Dengan pendekatan hangat dari Laili dan Jihan yang memandu pelatihan, merupakan salah satu alasan antusiasme para peserta. Selain itu dengan adanya teman-teman dari BBK-5 yang membantu juga membuat suasana pelatihan menjadi lebih menyenangkan dan interaktif. Para peserta tidak ragu untuk bertanya dan berdiskusi, yang semakin menambah keakraban di antara mereka.
Tahapan Pelatihan Ecoprint
Pelatihan ecoprint ini bermula dengan sesi pengenalan teknik dasar yang sangat mendalam dan interaktif. Para peserta diajarkan untuk memilih bahan alami yang cocok digunakan, agar warna daun saat diketuk tidak meleber seperti daun dengan serat yang jelas atau bunga dengan pigmen warna kuat. Tidak hanya itu, para peserta juga mendatkan pengenalan dengan teknik pounding. Yakni metode memukul daun dan bunga pada kain menggunakan palu kayu agar pigmen alami terserap ke permukaan kain.
Antusiasme terlihat dari setiap wajah peserta saat mereka mencoba teknik ini, seolah-olah mereka menemukan seni baru yang menggabungkan alam dan kreativitas. Demonstrasi langsung oleh tim BBK-5 semakin memeriahkan suasana. Dalam waktu singkat, ibu-ibu kader PKK mulai mencoba mencetak pola sendiri di atas kain. Mereka penuh semangat memukul palu kayu, menciptakan pola-pola indah dengan bahan-bahan yang disediakan. Setelah proses pencetakan selesai, kain-kain tersebut direndam dalam larutan tawas yang berfungsi sebagai fiksasi untuk mengunci warna pada kain.
Proses ini tidak hanya menampilkan hasil yang memuaskan, tetapi juga meningkatkan kebersamaan di antara para peserta. Mereka saling memuji hasil karya satu sama lain, merasa bangga dan semakin termotivasi untuk terus berkreasi. Pelatihan ini bukan hanya tentang belajar teknik baru, tetapi juga merasakan kebahagiaan dan kebersamaan dalam menciptakan sebuah karya.
Harapan dan Manfaat Pelatihan
Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan keterampilan baru, tetapi juga memberdayakan ibu-ibu PKK secara ekonomi. Jihan, salah satu penanggung jawab kegiatan, menjelaskan, “Kami ingin para peserta tidak hanya menguasai teknik ecoprint, tetapi juga mampu menjadikannya sebagai sumber pendapatan baru. Produk ecoprint memiliki nilai jual tinggi, apalagi jika dipasarkan dengan kemasan dan strategi yang tepat.”
Lebih dari itu, peserta juga diajak untuk lebih menghargai alam dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di sekitar. Teknik ecoprint yang diajarkan tidak menggunakan bahan kimia sintetis, sehingga lebih ramah lingkungan dan mendukung pelestarian alam. Dengan demikian, para peserta tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga menjadi agen perubahan yang peduli pada lingkungan.
“Pelatihan Ecoprint ini harapannya dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi warga desa Tanjungkenongo. Dengan adanya pelatihan-pelatihan seperti ini, diharapkan dapat terbentuk komunitas yang kreatif dan inovatif dalam menghasilkan produk-produk yang ramah lingkungan dan bernilai jual tinggi. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian desa dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warga,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Emi Kaisah juga mengungkapkan harapannya agar ilmu yang diajarkan mahasiswa BBK-5 dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Desa Tanjung Kenongo. “Semoga pelatihan ini menjadi awal yang baik bagi ibu-ibu untuk terus berkembang. Kami juga berharap mahasiswa Universitas Airlangga dapat mengasah pengalaman di sini dan membawa manfaat bagi desa kami serta masa depan mereka sendiri,” tegasnya penuh semangat.
Penulis: BBK 5 Tanjungkenongo
Editor: Yulia Rohmawati