Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa Ciptakan Stetoskop Nirkabel Berbasis IoT

Tim PKM STECHTOSCOPE (Foto: Istimewa)
Tim PKM STECHTOSCOPE (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan, sekelompok mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) menciptakan stetoskop nirkabel yang inovatif. Stetoskop yang bernama STECHTOSCOPE ini memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk memungkinkan perekaman dan auskultasi jarak jauh.

Penelitian ini berlatar belakang dari pentingnya suara organ dalam tubuh sebagai indikator kinerja organ. Proses auskultasi, atau mendengarkan suara organ dalam, menjadi prosedur penting dalam pemeriksaan klinis. Umumnya, auskultasi dilakukan menggunakan stetoskop konvensional. Namun, stetoskop konvensional memiliki beberapa kelemahan, seperti keterbatasan gerak karena kabel, kualitas suara rendah, dan adanya risiko infeksi.

“Produk Stetoskop ini dapat digunakan untuk masa depan yang lebih fleksibel. Selain memudahkan tenaga kesehatan dalam mendiagnosis penyakit, produk ini juga menyimpan data suara pasien (dengan seizin pasien) untuk keperluan belajar dan diagnosis,”  ujar Deva Cantika, ketua tim.

Sejak akhir 2021, Kementerian Kesehatan RI telah menggulirkan kebijakan transformasi kesehatan untuk meningkatkan layanan kesehatan. Inovasi dalam bidang teknologi kesehatan, termasuk pengembangan stetoskop nirkabel, merupakan hal yang relevan. Teknologi IoT memungkinkan pemantauan kondisi kesehatan pasien dari jarak jauh, membantu tenaga medis dalam diagnosis, dan mengurangi risiko infeksi.

“Harapannya, produk ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara merata di Indonesia,” ungkap Btary Salsabila, salah satu anggota tim.

“Inovasi ini memungkinkan penggunaan stetoskop tanpa batasan jarak, memudahkan interaksi tenaga medis dengan pasien, dan menjadi fasilitas pembelajaran di dunia medis,” lanjutnya.

STECHTOSCOPE memanfaatkan teknologi WiFi untuk mengatasi keterbatasan jarak yang ada pada stetoskop nirkabel berbasis Bluetooth. Inovasi ini tidak hanya memungkinkan dokter dan tenaga kesehatan lainnya untuk mendengarkan suara organ dalam pasien tanpa batasan fisik, tetapi juga menyimpan dan berbagi rekam data suara melalui platform online. Hal ini memfasilitasi kolaborasi antarprofesional medis dan meningkatkan akurasi diagnosis.

STECHTOSCOPE hadir untuk mengatasi kekurangan stetoskop konvensional. Stetoskop ini memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

Perekaman dan auskultasi jarak jauh: Tenaga kesehatan dapat mendengarkan suara organ dalam pasien dari jarak jauh menggunakan aplikasi smartphone. Hal ini memungkinkan mereka untuk memantau pasien dari jarak jauh, terutama di daerah terpencil atau pasien yang tidak dapat datang ke klinik.

Peningkatan kualitas suara: STECHTOSCOPE menggunakan teknologi IoT untuk meningkatkan kualitas suara yang direkam. Hal ini memungkinkan tenaga kesehatan untuk mendengar suara organ dalam dengan lebih jelas dan akurat.

Penyimpanan data: STECHTOSCOPE dapat menyimpan data suara yang direkam. Data ini dapat digunakan untuk studi lebih lanjut atau untuk melacak kondisi pasien dari waktu ke waktu.

Kolaborasi antartenaga kesehatan: Tenaga kesehatan dapat berbagi data suara pasien dengan mudah dengan kolega mereka. Hal ini dapat membantu mereka untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat dan cepat.

STECHTOSCOPE memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yang signifikan bagi pelayanan kesehatan di Indonesia. Stetoskop ini dapat:

Meningkatkan akses layanan kesehatan: STECHTOSCOPE dapat membantu meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil.

Meningkatkan kualitas diagnosis: STECHTOSCOPE dapat membantu meningkatkan kualitas diagnosis dengan memungkinkan tenaga kesehatan untuk mendengar suara organ dalam dengan lebih jelas dan akurat.

Meningkatkan efisiensi layanan kesehatan: STECHTOSCOPE dapat membantu meningkatkan efisiensi layanan kesehatan dengan memungkinkan tenaga kesehatan untuk memantau pasien dari jarak jauh dan berbagi data dengan mudah.

Salah satu anggota, Aldi Rohmat Akbar, mengatakan “Produk ini bermanfaat untuk banyak pihak, terutama tenaga medis serta memudahkan pemeriksaan pertama.”

Raihan Ainur Rochim juga menambahkan, “Keinginan untuk meningkatkan efisiensi dan kemudahan dalam praktik medis, serta mengatasi keterbatasan stetoskop pada umumnya. Selain itu, perkembangan IOT yang semakin pesat juga mempengaruhi keinginan kita untuk membuat alat medis yang lebih canggih dengan terintegrasi pada internet.”

Dengan inovasi STECHTOSCOPE, para mahasiswa UNAIR telah menciptakan solusi teknologi kesehatan yang tidak hanya relevan di masa kini tetapi juga untuk masa depan. Inovasi ini diharapkan dapat mendukung program Sustainable Development Goals (SDG’s) nomor 3, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera, serta memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut tentang STECHTOSCOPE, silakan hubungi Deva Cantika, Universitas Airlangga atau stechtoscope@gmail.com, atau media sosial IG: @stechtoscope dan Tiktok: @stechtoscope

Penulis: Tim PKM

Editor: Yulia Rohmawati