Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa Doktoral Psikologi UNAIR Galakkan Pengmas Peduli Disabilitas

UNAIR NEWS – Mahasiswa memiliki peranan potensial dalam menggerakan perubahan di masyarakat. Kali ini, mahasiswa doktoral psikologi Universitas Airlangga menerapkan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui program pengabdian masyarakat. Pengmas kali ini dilandasi oleh kepedulian mahasiswa terhadap disabilitas di lingkungan kampus. Pengmas berlangsung pada Minggu (18/12/2022) melalui Zoom meeting dalam kemasan talkshow dan webinar.

“Latar belakang terselenggaranya kegiatan ini yakni kesadaran disabilitas merupakan aspek vital dalam mewujudkan lingkungan kampus yang inklusif. Kesadaran tersebut perlu didorong melalui aksi promosi dan edukasi kepada masyarakat. Sehingga peran mahasiswa dalam proses pencerdasan kepada khalayak merupakan langkah solutif dalam merespon urgensi tersebut,” ujar Unita Werdi Rahajeng MPsi Psikolog selaku penggagas program.

Program dengan tema Bersama Bergerak: Promosi Kesadaran Disabilitas di Kampus itu untuk mendorong mahasiswa agar bersedia terlibat dalam ragam promosi kesadaran disabilitas. Program tersebut akan dilanjutkan dengan workshop membahas rencana promosi kesadaran yang lebih konkrit yang akan dilaksanakan pada Sabtu (24/12/2022) di Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPR).

Lokasi realisasi program pengabdian ini sudah memiliki kebijakan penerimaan mahasiswa penyandang disabilitas sejak tahun 2021 serta mendirikan Unit Layanan Difabel dan Konseling Mahasiswa (ULDKM) di universitasnya. Program ini mampu menjadi wadah dalam bertukar ide, gagasan, dan praktik yang optimal dalam perhatian khusus terhadap penyandang disabilitas yang sudah dilaksanakan di universitas lainnya, khususnya di UNAIR.

Kegiatan ini terbagi dalam sesi talkshow dengan tiga narasumber dan webinar dengan dua narasumber. Pada sesi seminar pertama, Pramesti Pradna Paramita SPsi MEd Psych PhD Psikolog menyampaikan materi tentang Kesadaran Disabilitas. Selanjutnya narasumber kedua Dr Wiwin Hendriani SPsi MSi menyampaikan bahwa mahasiswa dapat menjadi agen perubahan untuk mewujudkan budaya inklusivitas.

Tidak hanya itu, program ini juga menyajikan talkshow dengan tiga narasumber kompeten di bidang promosi kesadaran disabilitas. Yang pertama adalah Fira Fitria SE MKP alumnus Program Magister Kebijakan Publik UNAIR – penyandang cerebral palsy dan pengguna kursi roda. Kedua, Afif Husain Rasyidi mahasiswa Universitas Brawijaya yang juga ketua Komunitas Peduli Inklusi (@kopinus) – penyandang low vision. Terakhir, Akmarina Khairunnisa SStat mahasiswa Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB University) yang aktif menjadi volunteer bagi penyandang disabilitas dan Juru Bahasa Isyarat (JBI) sejak menempuh pendidikan S1.

Para narasumber menyampaikan agar masyarakat dapat mengambil peran dalam promosi kesadaran disabilitas, membangun komunikasi yang terbuka antara penyandang disabilitas dengan lingkungannya, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik di dalam kampus maupun luar kampus. Mempromosikan kesadaran disabilitas merupakan aktivitas yang mudah asal dimulai dengan tekad dan semangat. (*)

Penulis: Afan Alfayad

Editor: Binti Q. Masruroh