UNAIR NEWS – Universitas Airlangga terus melahirkan mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi di segala bidang. Empat mahasiswa Fakultas Hukum UNAIR meraih juara II dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) serta membawa piala bergilir Mahkamah Konstitusi dalam kompetisi UIN LAW FAIR IV 2023. Mereka adalah Indriani Vicky Kartikasari, Angeline Irene Santoso, Deah Ajeng Pramudita, dan Wahyu Maylaffayza Nandine Firdausi.
Indri mengatakan, tahu dan tertarik untuk mengikuti lomba itu sejak kali pertama masuk. Uniknya, lomba kali ini merupakan lomba LKTI pertama yang mereka ikuti. Namun, mereka berhasil meraih piala bergilir Mahkamah Konstitusi.
“Jadi, kita sudah tahu tentang lomba-lomba ini sedari kita masuk. Kita tertarik antara debat dan LKTI. Terus, emang dari tahun-tahun sebelumnya banyak lomba-lomba LKTI yang kating ikuti dan kita itu pengen nyonbain juga,” ucap Deah saat diwawancarai UNAIR NEWS, Minggu (26/03/2023).
Kiat Sukses Menjadi Produktif
Tim hebat asal FH UNAIR tersebut memiliki cara tersendiri dalam mengikuti lomba sekaligus menjalankan perkuliahannya di UNAIR. Walau berbeda angkatan dalam satu tim, setiap anggota tim berkomitmen untuk mengikuti lomba dengan sungguh-sungguh. Tak heran jika hasilnya begitu memuaskan.
“Karena kita kendala waktu, kita tahu itu H-2 minggu sebelum pengumpulan LKTI itu sendiri. Jadi, kita ngejar time line dan kita butuh konsul, riset, revisi, dan harus kita selesaikan dalam dua minggu itu. Cara kita mengatasinya, yaitu dengan time managemen yang baik,” kata Deah.
“Kita harus kenal kapasitas kita sendiri, kita punya tanggungan lomba dan juga tugas lain. kita harus bisa tau dan memperkirakan berapa waktu yang kita butuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas yang ada,” tambah Irene.
“Jika sudah memutuskan untuk mengikuti lomba, harus berkomitmen dan benar-benar kerjakan walaupun ada tugas kuliah yang lainnya. Tapi, harus tetap komitmen menyelesaikan bagiannya. Kita punya kesibukan masing-masing jadi kita membuat strategi, setiap sub-bab harus selesai setiap dua hari. Lalu, kita riset dan konsul setelah itu revisi,” kata Indri.

Penerapan Restoration Plan
Lomba LKTI yang bertema ”Era Baru Penegakan Konstitusi di Tengah Instabilitas Global” mengumumkan lima finalis dan salah satunya adalah tim dari FH UNAIR yang memilih subtema Lingkungan dengan Judul “Representasi Keadilan Sosial melalui Reformulasi Hak Gugat Pemerintah dalam UU PPLH: Penerapan Restoration Plan“.
”Jadi, yang kita kritisi di sini adalah hak gugat pemerintah ke pelaku pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan. Yang mana ketika gugatan dimenangkan, nilai putusan terkait ganti rugi yang dimintakan pemerintah itu sangat besar. Tapi, hanya terfokus masuk ke kas negara, bukan digunakan untuk memulihkan lingkungan yg telah rusak atau tercemar,” katanya.
“Padahal lingkungan yang sehat dan layak itukan salah satu hak asasi masyarakat yg seharusnya bisa dinikmati. Jadi, kami berargumen bahwa hak gugat pemerintah dalam UU PPLH ini tidak mencerminkan keadilan sosial. Karena hak setiap individu untuk menikmati lingkungan beserta SDA nya tidak terakomodasi. Jadi, kita mengusulkan reformulasi pengaturan yang ada, untuk pemerintah sebelum mengajukan gugatan, harus melampirkan restoration plan (rencana pemulihan) sebagai prasyarat gugatan,” imbuh Indri.
Penulis: Rima Mita Gutari
Editor: Feri Fenoria
Baca juga:
Program GEMA RAMAH Mahasiswa UNAIR Berhasil Sabet Juara Kompetisi Nasional