UNAIR NEWS – Mahasiswa FIB UNAIR berhasil raih juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Batik Indonesia Kategori Mahasiswa. Lomba karya tulis itu, terselenggara oleh Yayasan Batik Indonesia dan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Tim tersebut beranggotakan dua mahasiswa. Ialah Yulia Rochmawati selaku ketua tim dan Rafida Mumtaz sebagai anggota. Kepada UNAIR NEWS (8/10/2023), dalam wawancara tertulis, Yulia sapaan akrabnya memberikan beberapa jawaban terkait keberhasilannya meraih juara.
Angkat Nilai Batik
Pada perlombaan yang diumumkan 3 Oktober 2023 itu, Yulia dan tim mengangkat tema “Nilai-nilai Batik untuk Membangun Identitas dan Solidaritas Bangsa”. Secara spesifik, jelas Yulia, topik tersebut mengulas terkait dengan implementasi nilai-nilai yang ada dalam setiap motif batik. Terlebih, sambungnya, sebagai media edukasi dan penguatan profil pelajar pancasila.
“Kami mengambil tema dan topik ini karena, saat ini, pemerintah sedang gencar melakukan implementasi dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Untuk itu, kami ingin melakukan kontribusi melalui lomba ini dengan mengedukasi tentang batik nusantara,” jelas Yulia.

Inovasi
Produk nyata dari kontribusi yang tim Yulia buat kali ini adalah sebuah inovasi. Karya inovasi itu dengan judul CANTING: “BOARD GAME INTERNALISASI NILAI BATIK SEBAGAI PENGUATAN KARAKTER PROFIL PELAJAR PANCASILA.”
Yulia menjelaskan, CANTING (Character Building Based On Batik) merupakan board game yang memuat nilai-nilai batik yang terintegrasi dengan P5. Terlebih, sambung Yulia, untuk anak usia sekolah dasar hingga sekolah menengah.
“Di dalam CANTING ini, terdapat enam motif batik Nusantara yang dapat merepresentasikan nilai karakter unggul dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dapat menjadi sumber edukasi bagi generasi muda,” sambung Yulia.
Pada akhir, Yulia dan Rafida berpesan semoga inovasi yang mereka buat bisa terimplementasi secara nyata. “Kami berharap, inovasi yang kami buat bisa terealisasi. Karena, kami melihat saat ini permainan tradisional dan fisik kembali diminati lagi. Sehingga ada peluang besar bagi kami untuk mengimplementasikan board game ini secara nyata,” pungkas Yulia.
Penulis: Muhammad Rizal Abdul Aziz
Editor: Nuri Hermawan