Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa FIKKIA Ciptakan Formulasi Pakan Udang untuk Cegah TSV

Tim Ksatria Airlangga yang Mendapatkan Bronze Medal GLUCOLIS (Sumber: Istimewa)

UNAIR NEWS – Tim mahasiswa Kedokteran Hewan Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga (UNAIR) Banyuwangi berhasil menyabet prestasi internasional. Mereka berhasil meraih medali Medali Bronze pada Ajang Global Competition for life Sciences (Glocolis) IYSA lewat inovasi formulasi pakan udang. 

Tim terdiri dari lima mahasiswa FIKKIA, Mereka adalah Reza Adrio (Angkatan 2022), Akbar Dimas (Angkatan 2022), Ryan Adi (Angkatan 2023), Bintang Muslimah (Angkatan 2023), dan Bryceton Brian (Angkatan 2023). 

Formulasi Pakan Udang Cegah TSV

Ketua Tim, Adrio mengatakan Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki berbagai jenis tambak, salah satunya udang vaname. Oleh karena itu, Infeksi Taura Syndrome Virus (TSV) menghantui budidaya udang vaname di Indonesia. 

Virus patogen ini dapat menyebabkan mortalitas hingga 90 persen pada perkembangan udang stadia post larva. Kerugian ekonomi yang besar tidak dapat terhindarkan dari kejadian tersebut. “Pencegahan menggunakan vaksin hanya berjangka pendek dan membutuhkan jumlah vaksin yang sangat banyak dengan nilai investasi yang besar,” katanya.

Inovasi Pakan

Salah satu strategi yang efektif mencegah TSV adalah melalui pakan. Pemberian pakan harian secara rutin merupakan nutrisi pokok bagi udang. Inovasi dalam pakan probiotik udang vaname berbahan dasar karotenoid dan lisin menjadi salah satu solusi. Bahan karotenoid berasal dari Dunaliella salina, salah satu jenis alga hijau. Bahan dasar lisin yang merupakan asam amino esensial berasal dari ekstraksi tanaman kiambang.

“Udang membutuhkan protein tinggi untuk pertumbuhan. Penambahan kedua bahan tersebut dapat memberikan perlindungan melalui peningkatan daya tahan tubuh,” jelas mahasiswa Kedokteran Hewan itu.

Kandungan karotenoid di pakan udang berfungsi meningkatkan imunostimulan pada udang. Pengamatan peningkatan imun dapat terlihat dari jumlah sel semi granular, granular, dan hialin melalui penghitungan metode THC dan DHC.

Adrio berharap inovasi ini dapat menjadi referensi bagi peternak udang dalam proses pencampuran pakan. Sekaligus sebagai peningkat imunostimulan dan protein untuk memaksimalkan produksi dan mencegah kerugian ekonomi akibat Taura Syndrome Virus (TSV). “Semoga kedepan inovasi yang kami hasilkan juga mendapatkan hak paten agar terakui,” tambahnya. 

Penulis: Azhar Burhanuddin

Editor: Edwin Fatahuddin