UNAIR NEWS – Tim PKL Kesmas Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga (UNAIR) Banyuwangi putus mata rantai stunting masyarakat Desa Jelun, Kecamatan Licin. Program bernama Kelola Rumah Tangga dengan Kebun dan Ternak Sehat (KERTAS) berhasil menyasar keluarga berpenghasilan rendah dan rentan pangan. Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi mahasiswa UNAIR dan Yatim Mandiri Banyuwangi dengan yang terlaksana Senin (13/1/2025) hingga Kamis (30/1/2025).
Swasembada Pangan
Tim PKL Kesmas Desa Jelun, Gilang Avrillio Akbari mengatakan pemanfaatan kebun dan ternak sehat dapat menjadi solusi mencegah stunting. Melalui sosialisasi yang telah dilakukan terkait dua hal tersebut mendorong aksi swasembada pangan masyarakat Krajan, Desa Jelun.
Mahasiswa memberikan edukasi manajemen pemeliharaan ayam petelur dan tanaman. Mulai dari tata cara penanaman bibit tanaman dari kecil sampai panen, hingga tips dan trik memelihara ayam petelur. “Merawat tanaman sayur sampai panen dan juga ayam petelur hingga menghasilkan telur dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga,” katanya.
Kemandirian pangan dapat menekan pengeluaran biaya dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga yang harganya berfluktuasi. Selain itu, dapat memastikan kualitas pangan menjadi lebih terjamin daripada membeli dari luar.
Bagikan Starter Kit
Tim PKL Desa Jelun turut membagikan starter kit budi daya tanaman dan starter kit beternak ayam. Terdapat 50 paket yang dibagikan bagi masyarakat. Tiap paket starter kit budi daya berisi lima bibit tanaman sayuran, lima lembar polybag dan pupuk NPK. Terdapat pula leaflet panduan penanaman dan perawatan yang dapat teraplikasi. Sedangkan starterkit peternakan berisi dua ekor daily old chicken (DOC) ayam petelur dan konsentrat layer.
“Starter kit yang sudah terbagi, kami minta untuk dirawat dengan baik. Karena setiap harinya akan terus kami pantau pertumbuhan dan perkembangannya. Bagi masyarakat yang dapat merawat dengan baik akan mendapatkan apresiasi dari Tim PKL,” ujar mahasiswa asal Probolinggo itu.
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat tersebut berharap implementasi beternak dan berkebun dapat menjadi aktivitas yang berkelanjutan. Pasalnya, pemenuhan gizi melalui kemandirian pangan turut memberikan sumbangsih dalam mengurangi pengeluaran. Sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan skala prioritas yang lebih tinggi.
Penulis: Azhar Burhanuddin
Editor: Yulia Rohmawati