Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa FIKKIA Lakukan Analisis Sanitasi Perusahaan Paving

Mahasiswa FIKKIA Mengobservasi Lokasi Pengeringan Paving Block. (Foto: Istimewa)
Mahasiswa FIKKIA Mengobservasi Lokasi Pengeringan Paving Block. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Usaha peningkatan kualitas kesehatan lingkungan perusahan wajib untuk mewujudkan kualitas kerja yang berkelanjutan. Lewat kegiatan analisis sanitasi lingkungan, Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga Banyuwangi berusaha mewujudkan tujuan tersebut. 

Bertempat di CV Beton Mas Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, mahasiswa melakukan inspeksi dalam aspek kebersihan lingkungan, sarana produksi, dan personal hygiene karyawan pada Selasa (19/3/2024). Mahasiswa yang terlibat adalah Stevin Devan Taragitha, Hilyana Alifia, Cindi Tri Septiani, Afidah Nur Ainisa, dan Heca Anggreana.

Ketua Kelompok, Stevin Devan Taragitha mengatakan pedoman penilaian berdasarkan PMK Nomor 70 Tahun 2016 dari segi sanitasi, lokasi bangunan, sarana ibadah, merokok, dan penunjang kesehatan. Secara umum, mahasiswa menganalisis kondisi lingkungan dan memahami kondisi sanitasi secara umum. Mereka juga mengidentifikasi praktik serta langkah pemantauan penggunaan hygiene dan sanitasi dalam menguji kualitas lingkungan CV Beton Mas. 

“Ini mencakup pemahaman terhadap upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar,” katanya.

Pengawasan hingga evaluasi praktik kebersihan dan sanitasi diterapkan dalam lingkungan tersebut.  Diintegrasikan dengan tujuan SDGs nomor 3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Serta poin SDGs nomor 6 yaitu menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.

Diskusi Lapangan Dalam Observasi Analisis Lingkungan.  (Foto: Istimewa)

Hasil analisis penanganan material dalam produksi paving CV Beton Mas telah memenuhi standar. Termasuk dalam jarak antar proses pembuatan, persiapan material, serta penggunaan peralatan modern untuk meningkatkan produksi dan kualitas. Namun, terdapat peningkatan beberapa fasilitas. Stefan menyarankan perusahaan dapat melakukan evaluasi rutin terhadap fasilitas untuk memastikan keberlanjutan kualitas lingkungan kerja. Juga menambah ketersediaan fasilitas kesehatan memadai seperti tempat cuci tangan, kamar mandi, dan perlengkapan kesehatan.

“Berdasarkan analisis kelompok kami di CV Beton Mas Banyuwangi, fasilitas dan lingkungan kerja di sana sudah cukup baik. Perlu ada perluasan atau peningkatan kamar mandi untuk pekerja yang memadai dan nyaman digunakan,” tutur Mahasiswa FIKKIA Angkatan 2022 itu. 

Tak hanya fasilitas, perusahaan dapat memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan lingkungan lewat berbagai cara. Pertama, meningkatkan edukasi dan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan. Kedua, membuat program khusus untuk pengelolaan lingkungan. Ketiga, menerapkan peraturan dengan tujuan menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja seperti penggunaan masker di tempat kerja.

Penulis: Azhar Burhanuddin

Editor: Khefti Al Mawalia