UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Ridhoatin Khoiriyah mengikuti konferensi internasional di Istanbul, Türkiye pada 6-9 Februari 2023 lalu. Acara tersebut diselenggarakan oleh NGO yang bergerak di bidang kepemudaan dan SDGs, yaitu Youth Break of Boundaries atau YBB. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa yang akrab dipanggil Ridhoatin ingin membagikan ceritanya ke mahasiswa UNAIR lainnya.
Melalui kegiatan yang bernama Istanbul Youth Summit ini, UNAIR telah menyumbangkan 7 delegasi meliputi 5 tim dari FISIP, 1 tim dari FK, dan 1 tim dari FKM. Mahasiswa yang ingin mengikuti kegiatan ini harus mampu memberikan gagasan inovatif dalam bentuk esai.
“Untuk tahapan seleksinya sendiri adalah di essay dan ide yang kita gagas. Kemudian saya pribadi menggagas terkait platform website, Instagram, dan aplikasi yang nanti berisi pembelajaran gratis bagi anak-anak,” ucap Ridhoatin.
Gagasan esai tersebut bernama Chapter.Inc. Dia menambahkan bahwa platform tersebut tidak hanya berfokus pada kelompok anak-anak, melainkan orang tua dan pemuda lainnya juga termasuk. Hal itu membuat adanya sistem keberlanjutan pada platform tersebut mengingat manusia adalah makhluk yang harus belajar secara terus-menerus.
Ia menambahkan, platform tersebut tidak hanya berupa gagasan namun sudah terwujud. “Beberapa platformnya sudah ada dan sudah sampai pada tahap sosialisasi ke beberapa sekolah dari TK, SD dan yayasan di Surabaya,” jelasnya.
Dalam menggagas suatu ide yang kreatif, inovatif, dan kritis itu, Ridhoatin mendapatkan banyak tantangan. Ujian Akhir Semester (UAS) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan hambatan pertamanya. Maka iya harus pandai dalam membagi waktu dan menuntaskan semuanya.
Hambatan lainnya adalah persoalan biaya. Perjalanan menuju luar negeri tidaklah murah, melainkan membutuhkan biaya besar, seperti biaya tiket pesawat dan lain-lain. Untuk itu, dia mencari sponsorship di beberapa perusahaan agar bersama timnya dapat berangkat international conference tanpa memakai uang pribadi.
“Hambatan dan segala struggle itu bagian dari experience tak bisa kita beli dengan apapun kecuali semangat dan rasa ikhlas,” imbuhnya.
Bukan Sekadar Penghargaan
Meskipun suatu konferensi memiliki kategori penghargaan, Ridhoatin tidak memandang hal tersebut.
“Lomba dan konferensi itu bukan hanya berbicara tentang juara dan siapa pemenangnya, karena setiap peserta sudah menjadi pemenang dalam setiap program yang digagasnya. Kebermanfaatan dan implementasi itu lebih dari sekedar penghargaan atau juara yang diraih,” tambahnya.
Pengalaman menjadi salah satu hal yang paling berharga selama mengikuti kegiatan ini. Di sana, mahasiswa dapat belajar banyak hal mengenai negara Türkiye.
“Ada hal unik juga, di Istanbul itu banyak masjid. Sejauh mata memandang, pasti di situ ada masjid, dan itu yang membuat saya nyaman sebagai muslim, karena dapat ibadah dengan nyaman,” kata Ridhoatin.
Ridhoatin berharap bahwa gagasan yang telah dibuatnya itu mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. Selain itu, mahasiswa FISIP itu juga berharap agar ceritanya dapat memberikan inspirasi bagi mahasiswa lainnya sehingga mereka bersemangat dalam menyalurkan ide dan gagasannya.
“Gagal itu bagian dari experience yang akan mampu membawa kita pada puncak keberhasilan, tutupnya. (*)
Penulis: Muhammad Fachrizal Hamdani
Editor: Binti Q. Masruroh