Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa FK UNAIR Raih Juara 2 Olimpiade Reumatik Autoimun

Dua mahasiswa FK UNAIR mendapat juara 2 Nasional Olimpiade Reumatik Autoimun Indonesia. (Foto: Istimewa)
Dua mahasiswa FK UNAIR mendapat juara 2 Nasional Olimpiade Reumatik Autoimun Indonesia. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga (FK UNAIR) selalu menorehkan prestasi yang luar biasa, baik tingkat regional, nasional maupun internasional. Salah satunya adalah menjadi  juara 2 Olimpiade Reumatik Autoimun Indonesia dalam Rangka Hari Artritis Sedunia 2023. Kegiatan itu berlangsung secara online pada Sabtu, (28/10/2023). Mereka adalah Maulana Bagus Adi Cahyono SKed dari Pendidikan Profesi Kedokteran angkatan 2019 serta Aileen Aisyah Maulida dari S1 Kedokteran angkatan 2020. 

Olimpiade Reumatik Autoimun Indonesia dalam Rangka Hari Artritis Sedunia 2023 adalah lomba dalam bidang kesehatan. Kompetisi itu mencakup seluruh ilmu kedokteran dasar dan penyakit yang berkaitan dengan reumatologi, yaitu cabang ilmu kedokteran (khususnya pada ilmu penyakit dalam) yang mempelajari tentang penyakit muskuloskeletal dan jaringan ikat. Misalnya, osteoporosis, asam urat (gout), lupus (SLE), dan lain sebagainya.

Dalam lomba ini Maulana dan Aileen berhasil mengalahkan beberapa mahasiswa S1 maupun profesi kedokteran dari seluruh universitas di Indonesia. “Total terdapat 256 tim yang mengikuti Olimpiade Reumatik Autoimun Indonesia dalam Rangka Hari Artritis Sedunia 2023 ini,” ujar Aileen. 

Ia menjelaskan bahwa dalam mempersiapkan lomba, mereka banyak belajar secara mandiri untuk meningkatkan ilmu. Selain itu, mereka juga berusaha melakukan konsultasi dan mendapat bimbingan dari dosen pembimbing

“Kami mempersiapkan diri dengan belajar mandiri dan mendapat bimbingan dari dosen pembimbing,” imbuhnya. 

Mereka menyampaikan bahwa pengalaman saat lomba cukup menyenangkan. Suasana terasa tegang namun senang. Vibes kompetisi sangat terasa terutama saat babak final, karena dalam babak ini membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam menjawab pertanyaan.

Adapun kesulitan yang dirasakan adalah waktu belajar yang terasa sangat terbatas dan mepet. Hal itu karena kedua anggota tim sama-sama memiliki kesibukan lain yang harus dilakukan, seperti lomba dan ujian lain. Namun mereka menegaskan bahwa mereka tetap berhasil membagi waktu antara belajar untuk lomba dan belajar untuk ujian, bahkan mereka juga tetap bisa melakukan kesibukan lain seperti menyusun skripsi.

Selain itu, mereka juga menyebutkan bahwa cara untuk bisa mendapatkan juara adalah dengan persiapan yang baik dan doa yang kencang. “Caranya adalah mempersiapkan sebaik mungkin serta tidak lupa serta berdoa agar semuanya dimudahkan,” ungkap Maulana. 

Mereka berharap kedepannya bisa kembali memperdalam materi, khususnya dalam bidang reumatologi karena mereka ingin bisa mengikuti lomba ini lagi di tahun berikutnya. “Kita ingin ikut lagi tahun depan, bismillah bisa mendapat hasil yang lebih baik,” tuturnya. 

Di akhir, mereka juga berpesan kepada teman-teman ksatria airlangga agar dapat berprestasi dengan cara membangun semangat dan rasa ingin mencoba tantangan yang baru. 

“Dicoba dulu aja ikut lomba-lomba, lalu belajar semaksimal mungkin dan jangan lupa minta doa orang tua. Apapun hasilnya sudah diatur Tuhan, yang penting usaha dulu,” pesan Aileen dan Maulana. 

Penulis: Lady Khairunnisa Adiyani

Editor: Khefti Al Mawalia