Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa FKH UNAIR Terlibat dalam Pengmasnas IMAKAHI di Banyuwangi

Mahasiswa FKH UNAIR sedang melakukan vaksinasi pada kambing, sebagai bagian agenda dari pengmasnas IMAKAHI
Mahasiswa FKH UNAIR sedang melakukan vaksinasi pada kambing, sebagai bagian agenda dari pengmasnas IMAKAHI (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) menjadi bagian dalam menyukseskan Pengabdian Masyarakat Nasional (Pengmasnas). Kegiatan ini diadakan oleh Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI). Rangkaian kegiatan Pengmasnas IMAKAHI ini berlangsung selama tiga hari pada Jumat (22/11/2024) hingga Minggu (24/11/2024) dan berlokasi di Desa Macanputih, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Pengmasnas IMAKAHI merupakan salah satu program kerja tahunan yang dari mahasiswa kedokteran hewan untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terutama dalam bidang kesehatan hewan (keswan). Pengmasnas menjadi salah satu manifestasi dari tri dharma perguruan tinggi. Kegiatan ini mencakup penyuluhan, pelayanan kesehatan hewan, edukasi tentang pemeliharaan hewan, dan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan hewan.

Sekelompok mahasiswa FKH UNAIR mengenakan jas almamater berwarna biru dalam kegiatan pengmasnas IMAKAHI.
Mahasiswa Universitas Airlangga yang menjadi panitia dalam PENGMASNAS 2024 (Foto: Dokumentasi Panitia)

“Pengmasnas 2024 ini merupakan sebuah momentum bagi kita semua, sebuah bentuk kontribusi nyata dari mahasiswa Kedokteran Hewan dari 11 univeritas di Indonesia. Mahasiswa yang terlibat bisa terjun pada masyarakat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada, meningkatkan public awareness terhadap kesehatan dan kesejahteraan hewan,” ungkap M. Ihsan Arifin selaku Ketua Umum Pengurus Besar IMAKAHI dalam sambutannya.

Persiapan keswan merupakan kegiatan edukasi yang wajib diikuti oleh seluruh peserta Pengmasnas  sebelum terjun langsung ke masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pemahaman dasar tentang kesehatan hewan dan dipandu oleh drh Zaza. Ia menjelaskan materi tentang cara handling dan pendekatan hewan ternak, injeksi hewan ternak. 

“Dalam melakukan keswan terutama injeksi, kita tidak boleh langsung menyuntik secara tiba-tiba, tentunya kita perlu perkenalan dulu. Kita bisa mengelus hewannya terlebih dahulu. Dengan begitu mereka akan mencium bau tangan kita atau bisa saja kita berkeliling di sekitar hewan tersebut,” ujar drh Zaza.

Pada hari kedua Pengmasnas, peserta menjalani kegiatan keswan. Setelah dibagi kelompok, seluruh peserta Pengmasnas mulai menempati dusun yang sebelumnya sudah panitia tentukan. Kegiatan keswan merupakan momen inti dari Pengmasnas. Peserta melakukan penyuluhan, injeksi, dan mempelajari kasus yang terdapat pada hewan ternak. Ratusan hewan ternak sapi dan kambing yang ada di Desa Macanputih telah terinjeksi dengan vitamin dan obat cacing.

Geotama Galang Saputra, salah satu peserta Pengmasnas 2024 dari FKH UNAIR mengatakan bahwa mengikuti kegiatan Pengmasnas merupakan suatu kebanggaan. Pasalnya, ia merupakan mahasiswa baru di FKH, namun sudah mendapatkan kesempatan untuk mengikuti acara sebesar ini.

“Selama mengikuti kegiatan Pengmasnas itu seru banget. Kami dari berbagai universitas di Indonesia bisa saling interaksi dan bonding bersama, apalagi waktu kegiatan keswan, itu hal yang paling seru. Mulai dari kerja sama menangani ternak hingga diskusi forum group disscussion (FGD) penyakit,” ujarnya saat wawancara Minggu (24/11/2024).

Mahasiswa yang kerap dipanggil Geo tersebut juga mengatakan bahwa kegiatan Pengmasnas ini merupakan kegiatan yang bermanfaat. Tak hanya bagi hewan atau peternak saja, tetapi juga bagi peserta itu sendiri. Kegiatan ini juga mengajarkan kita untuk bagaimana memperkuat rasa empati dan tanggung jawab kepada sesama makhluk hidup. Geo berharap pengalaman di Pengmasnas 2024 ini bisa menjadi pelajaran dan bekal berharga dalam karirnya di Kedokteran Hewan.

Penulis: Firzyawan Lystanto Putra

Editor: Yulia Rohmawati