Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa FKM Ajak Warga Kelurahan Kertoasri Banyuwangi Cegah Penularan TB Paru

Sesi Penyampaian Materi Sosialisasi oleh Ania Al Izza pada Rabu di Kantor Kelurahan Kertosari Banyuwangi

 UNAIR NEWS – Tuberkulosis merupakan salah satu di antara 10 penyakit penyebab kematian utama secara global dan penyebab utama kematian dari satu agen infeksius. Indonesia menempati urutan ketiga dengan jumlah kasus TB terbanyak setelah India dan Cina.  

Sepuluh mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) mengajak warga di Kelurahan Kertosari Kabupaten Banyuwangi mencegah penularan TB Paru. Tepatnya dalam sosialisasi pada Rabu (28/12/2022). 

Eva Novita Sari selaku perwakilan tim menyebutkan, berdasar data kesehatan Puskesmas Kertosari, TB paru merupakan permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kertosari. Penyakit itu mengalami peningkatan dan jumlah penderita yang cenderung stagnan. Karena itu, masyarakat memerlukan pendekatan lebih dalam mengenai penanggulangan penyakit tersebut. 

Untuk menekan peningkatan kasus, tim bersama pihak terkait melakukan penyuluhan sebagai upaya alternatif. Kemudian, kegiatan itu turut memberikan pendampingan terhadap kelompok masyarakat yang rentan terkena penyakit TB Paru. 

Dalam sosialisasi, Ania Al Izza selaku mahasiswa FKM SIKIA UNAIR menjelaskan bahwa gaya hidup serta lingkungan merupakan faktor utama terjangkitnya penyakit TB paru. Karena itu, masyarakat perlu program menyeluruh terkait edukasi kesehatan guna mencegah penyakit tersebut. 

“Merokok merupakan faktor yang kerap kali ditemukan pada pasien TB Paru,” ujarnya. 

Potrait 10 Mahasiswa FKM SIKIA UNAIR selaku Penyelenggara Program Sosialisasi Penyakit TB Paru di Kelurahan Kertosari Banyuwangi  
Kader TB

Selain itu, menurut survei, Ania menyebut PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) masyarakat Kertosari cenderung masih kurang baik. Lingkungan dan rumah yang mereka tinggali memiliki pencahayaan yang kurang, tembok yang lembab, dan sanitasi yang buruk. Hal tersebut menyebabkan banyak terjangkitnya penyakit TB paru pada masyarakat Kelurahan Kertosari. 

Karena itu, Ania mendorong masyarakat membentuk kader TB Paru pada Kawasan Kelurahan Kertosari. Kader TB adalah anggota masyarakat yang bekerja secara sukarela dalam membantu pengendalian TB sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. 

Kader TB dapat memberikan penyuluhan tentang penyakit TB dan pengendaliannya kepada masyarakat serta dapat membantu menemukan pasien yang dicurigai sakit TB di wilayah tersebut. Selain itu, kader dapat menjadi koordinator Pengawas Minum Obat (PMO) bila pasien tidak memiliki pengawas dalam PMO. 

“Partisipasi kader TB secara efektif dan optimal dapat meningkatkan angka rata-rata penyembuhan hingga 80 persen,” katanya. 

Pembentukan Kader TB Paru oleh Puskesmas Kertosari

Di sisi lain, Eva kembali menjelaskan bahwa program tersebut digerakkan bersamaan dengan program TPT (Terapi Pencegahan TB Paru) dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Sehingga selaras dengan tujuan utama program sosialisasi ini, yaitu memberantas dan menghentikan penularan penyakit TB Paru pada masyarakat Banyuwangi. 

Penulis: Azka Fauziya 

Editor: Feri Fenoria