Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa FKM UNAIR Cegah Hipertensi di Desa Sambiroto Lewat Program SAMBEL TERI

UNAIR NEWS – Mahasiswa merupakan roda akademisi yang berperan sebagai agent of change, agent of iron stock, dan agent of social control. Implikasi peran mahasiswa tersebut direalisasikan melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL). Mahasiswa FKM UNAIR melakukan praktik kerja lapangan dalam rangka menyelesaikan masalah hipertensi di Kabupaten Bojonegoro pada Minggu (22/01/2023) di Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro.

“Penetapan masalah kesehatan hipertensi ini diperoleh berdasarkan hasil analisis situasi lingkungan dan data sekunder. Selain itu, kami juga menelusuri penyebab tingginya hipertensi tersebut melalui pengambilan data primer kepada masyarakat setempat,” ucap Mikaila Rastasya selaku ketua pelaksana.

Mahasiswa asal Tulungagung tersebut menyampaikan penyebab yang mendasar tingginya angka hipertensi, yaitu rendahnya sikap membatasi konsumsi garam pada masyarakat. Selain itu, faktor lainnya adalah rendahnya indeks pengetahuan serta dukungan keluarga dalam pencegahan dan perawatan hipertensi itu sendiri.

“Berdasarkan kondisi tersebut kami menggagagas program SAMBEL TERI (Sambiroto Bersama Lawan Hipertensi) dengan program kerja LARASATI (Lansia Cerdas Bebas Hipertensi) dan DIMAS MENANTI (Demonstrasi Masak Menu Sehat Anti Hipertensi),” ujar Mika.

SAMBEL TERI bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan lansia penderita hipertensi dan keluarga dalam rangka mengendalikan kasus hipertensi di Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini menyasar 40 orang lansia di wilayah tersebut.

Mahasiswa semester enam tersebut menambahkan bahwa DIMAS MENANTI menghasilkan tiga menu makanan dan minuman yang didemonstrasikan untuk lansia hipertensi. Menu tersebut di antaranya cah jamur seledri udang, tumis wortel labu siam, dan es kuwut timun.

“Harapannya dengan adanya kegiatan yang kami susun dengan program unggulan DIMAS MENANTI tersebut dapat berkelanjutan dan diterapkan oleh tenaga kesehatan desa untuk memantau perkembangan lansia penderita hipertensi di wilayah tersebut secara maksimal,” tutur Mika di akhir penyampaian. (*)

Penulis: Afan Alfayad

Editor: Binti Q. Masruroh