Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa FKM UNAIR Luncurkan Situs Publikasi Data Kesehatan

Kelompok 8 PKL FKM UNAIR Usai Memberikan Pelatihan. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Kesehatan sudah menjadi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh masyarakat. Namun, ketimpangan akses, pendidikan, hingga pelayanan tentang kesehatan agaknya sangat timpang di Indonesia. Bahkan, dalam satu provinsi hingga kota sekalipun, hal tersebut nyata terjadi.

Perihal hal tersebut, tiga belas Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) yang tergabung dalam Kelompok 8 Praktik Kerja Lapangan (PKL) FKM UNAIR membawa solusi. Mereka berfokus  Untuk memperbaiki data kesehatan di lingkungan Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro pada Senin (17/1/2023).

“Data kesehatan yang masih direkap secara manual dan tidak terintegrasi di Ponkesdes Ngampel. Hal ini perlu dilakukan untuk dapat memantau kasus penyakit yang ada di masyarakat desa,” ungkap salah satu anggota PKL, Asma Azzahra.

Situs publikasi kesehatan yang bertajuk “Si Pustaka” tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa dengan beragam fitur serta akses dimiliki. Seperti diagram sebaran penyakit, kumpulan panduan seputar kesehatan, hingga pangkalan data (database)kesehatan yang dapat dimanfaatkan serta diakses oleh tenaga kesehatan setempat.

Mengenai keberlangsungan kegiatan, Mahasiswa pun telah bekerjasama dan membekali pemuda serta karang taruna setempat untuk mampu mengoperasikan situs tersebut. Selain itu, dibentuk pula kader-kader kesehatan yang terdiri dari perwakilan tiap RT dalam mendukung kegiatan tersebut. Mereka dibekali untuk kemampuan input data dan susunan panduan poster informasi kesehatan.

“Praktik pengolahan data oleh para kader akan didampingi oleh teman-teman kelompok di spreadsheet yang kemudian dimasukan di Si Pustaka. Setelah kegiatan Si Pustaka, dilanjutkan dengan kegiatan DEDI CAPER (Demonstrasi Media Pencegahan Hipertensi),” tambahnya.

Kedepan, mereka berharap agar keberlanjutan dan kebermanfaatan “Si Pustaka” dapat terus terealisasi dengan dibentuknya kader-kader yang akan memberikan edukasi. Kelak, situs tersebut dapat bermanfaat bagi layanan Kesehatan desa lainnya seperti Posyandu, Posremaja, hingga Poslansia.

“Akhirnya, mencegah adanya penyakit itu sangat penting untuk dilaksanakan, semua orang harus mampu untuk mengupayakan,” tutupnya. (*)

Penulis: Afrizal Naufal Ghani

Editor: Nuri Hermawan