UNAIR NEWS – Mahasiswa Profesi FKp UNAIR berikan edukasi kepada pasien cara mengatasi kecemasan sebelum operasi. Kegiatan itu berlangsung di Instalasi Rawat Inap (IRNA) 3 RS Universitas Airlangga, Kamis (29/09/2022).
Mengenai itu, Muhammad Fikri Alfaruq sebagai salah satu mahasiswa menjelaskan bahwa kecemasan preoperatif (sebelum operasi, red) merupakan reaksi emosional terhadap persepsi adanya bahaya, baik yang nyata maupun yang dibayangkan. Menurutnya, seorang pasien merasa cemas sebelum operasi merupakan hal yang lumrah.
“Mereka merasa takut karena belum mengetahui prosedur yang akan dilakukan, tidak tahu tentang prosedur anestesi (pembiusan, red), cemas dengan keadaan usai operasi maupun ancaman keutuhan tubuh atau kesehatan dan kehidupannya. Sedangkan ketakutan ini cenderung menjadi boomerang ketika operasi dilakukan. Jadi penting untuk mengurangi kecemasan itu sendiri,” ujarnya.
Selanjutnya, Fikri juga menjelaskan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan antara lain dengan konseling dan edukasi pre-operatif, terapi psikoreligius (murotal bagi agama islam), terapi musik, terapi distraksi, serta terapi relaksasi otot yang progresif.
Pengaturan Pola Napas Atasi Kecemasan
Menurut Fikri, teknik relaksasi napas dalam sangat bagus dimanfaatkan untuk mengurangi kecemasan pada pasien. “Ketika kita menarik napas dalam dan menghembuskan tubuh kita akan mengalami fase relaksasi sehingga hal tersebut memberikan keseimbangan tubuh dan pikiran, merilekskan pikiran, serta mengurangi stres, kecemasan, dan membantu memperbaiki masalah tidur,” jelas Fikri
Latihan napas dalam, lanjutnya, dapat dilakukan dengan menghirup napas secara perlahan dan menggunakan diafragma. Sehingga, memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang penuh setelah itu napas dapat dilepaskan perlahan melalui mulut ataupun hidung.
“Olah napas dalam ini dapat membantu pola tidur juga karena porsi tidur juga akan mempengaruhi pasien pre-operatif. Soalnya kan tekanan darah pasien itu berpengaruh juga ya kalau tidurnya kurang terus cemas tekanan darah naik ya berisiko juga dengan operasinya,” tegasnya.
Demonstrasi Relaksasi
Selain memberikan penyuluhan Fikri dan timnya juga bekerja sama dengan pasien untuk turut melakukan latihan relaksasi bersama-sama. “Kita juga melakukan demonstrasi di akhir penyuluhan supaya membentuk kemandirian pasien dalam praktik mandiri tanpa didampingi perawat,” pungkas Fikri
Penulis: Rosita
Editor: Nuri Hermawan