Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa FPK UNAIR Gelar Pengmas Optimalisasi dan Pengembangan Sumber Daya Daerah Pesisir

Mahasiswa FPK UNAR, Dosen Pembimbing, hingga masyarakat saat kegiatan sosialisasi pada SALMON 2023. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (FPK UNAIR) menggelar Social Activity with Morality for Nation (SALMON). Kegiatan itu bertajuk “Optimalisasi dan Pengembangan Potensi Daerah Pesisir Melalui Pemberdayaan Sumber Daya Manusia secara Berkelanjutan”. Acara tersebut berlangsung di Desa Cumpat, Kelurahan Kedung Cowek, Bulak, Kota Surabaya. 

Nabilah Itaqlala, selaku ketua kegiatan tersebut menuturkan tujuan pengmas itu adalah untuk menciptakan lingkungan yang berwawasan bagi generasi saat ini dan mendatang. Selain itu, kegiatan itu sebagai sarana untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan di lingkungan sekitar sebagai bentuk upaya Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

“Dalam SALMON Anjangkarya terdapat 4 aspek yang berbeda yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan pesisir. Kegiatan itu meliputi revitalisasi lingkungan pesisir, sosialisasi pembuatan sirup mangrove dan rempeyek mangrove, cek kesehatan, pengajaran dan digitalisasi  pemasaran produk,” lanjutnya. 

Respon Baik

Kepada tim UNAIR NEWS, mahasiswa prodi Teknologi Hasil Perikanan itu juga menuturkan hasil dari pengmas yang sudah mereka lakukan. Menurutnya, respon masyarakat baik. Kegiatan fokus pada kalangan ibu atau istri nelayan dengan memberikan sosialisasi terkait cara mengolah ikan tanpa mengurangi kandungan gizi pada ikan tersebut. 

“Selain itu,  masyarakat lebih interaktif dan terbuka terkait perkembangan zaman digital dengan mulai penjualan secara online dan pengemasan produk yang menarik perhatian. Serta adanya sosialisasi lingkungan pesisir membuat masyarakat lebih terbuka lagi dengan kebersihan pesisir pantai,” jelasnya. 

Pada akhir, Nabilah menuturkan harapannya bahwa komunikasi dengan warga desa Cumpat tetap berlanjut walaupun pengabdiannya sudah selesai. “Alhamdulillah kami menjalin komunikasi dan menjadi jembatan penghubung informasi antara narasumber dengan warga. Semoga tahun depan desa ini bisa menjadi desa mitra sehingga ilmu yang diberikan terus berkelanjutan,” tutupnya. 

Penulis: Mentari 

Editor: Nuri Hermawan