UNAIR NEWS – Ksatria Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengharumkan almamater lewat olimpiade matematika. Kabar itu berasal dari mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR, Diki Fernandi. Dia berhasil sabet Silver Medal pada olimpiade Mathematical Analysis and Geometry Day. Kompetisi itu berlangsung di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, pada Sabtu (6/5/2023).
Dilansir dari wawancara UNAIR News dengan mahasiswa yang kerap disapa Diki, ia mengungkapkan bahwa olimpiade itu terdiri dari dua tahapan. Yaitu, seleksi tahap awal dengan mengerjakan 60 soal pilihan ganda secara online pada Sabtu (15/4/2023). Kemudian, para peserta mengikuti seleksi final dengan mengerjakan 14 butir soal uraian.
Meskipun pada awalnya Diki sempat mengalami kesulitan dalam memahami soal-soal yang rumit dan durasi waktu terbatas, hal itu tidak menyurutkan semangatnya menyelesaikan kompetisi.
Alih-alih usahanya malah menjadi titik terang, hingga ia berhasil membawa penghargaan untuk almamater tercinta. Ia mengaku senang atas prestasi yang berhasil diraihnya dan hal ini menjadi refleksi untuk mengukur kemampuannya.
Lebih Terpacu
“Alhamdulillah, senang dapat membanggakan prodi matematika secara khusus dan Universitas Airlangga secara umum. Selain itu prestasi kali ini menggugah saya untuk memacu limit diri untuk melihat sejauh mana kemampuan saya,” ujar mahasiswa FST UNAIR itu.
Ia juga berharap prestasi tersebut tidak menjadi langkah akhir untuk mengikuti ajang kompetisi sejenis. “Kedepannya saya berharap lomba seperti ini terus ada, baik dari ITB ataupun kampus lain, agar menumbuhkan keinginan untuk bersaing dan menjadi yang terbaik. Selain itu saya juga berharap dapat mengikuti lomba ini tahun depan dengan persiapan yang lebih baik,” ucap mahasiswa FST itu.
Pada akhir sesi wawancara, Diki menyampaikan bahwa ia menikmati setiap seleksi selama ajang kompetisi. Selain itu, ia juga mendapatkan pengalaman berharga dapat mengunjungi kampus terbaik di Bandung.
“Lomba ini menjadi lomba yang sangat menarik. Selain karena memang saya menyukai matematika terkhusus bidang analisis real, ini juga karena tempat terselenggaranya lomba adalah di bandung, dimana saya pertama kali kesana. ITB juga merupakan salah satu kampus yang ingin saya kunjungi. Sehingga menambah kesan tersendiri di lomba kali ini,” tuturnya pada akhir sesi wawancara. (*)
Penulis: Aidatul Fitriyah
Editor: Binti Q Masruroh