Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa FST UNAIR Terpilih Jadi Duta Wisata Gus dan Jeng Kabupaten Blitar 

Penobatan Ari Prasetyo sebagai Gus dalam Ajang Pemilihan Duta Wisata Kabupaten Blitar tahun 2023 (sumber: pribadi)
Penobatan Ari Prasetyo sebagai Gus dalam Ajang Pemilihan Duta Wisata Kabupaten Blitar tahun 2023 (sumber: pribadi)

UNAIR NEWS – Mahasiswa program studi S1 Kimia Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil menyabet juara I pemilihan Duta Wisata Gus dan Jeng Kabupaten Blitar tahun 2023. Dia adalah Ari Prasetyo yang biasa kerap disapa Ari.

Gus dan Jeng merupakan ajang kompetisi duta putra putri Kabupaten Blitar melalui Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Blitar. Dalam puncak grand final pada Sabtu (22/7/2023), Ari berhasil menyandang gelar sebagai Gus Kabupaten Blitar 2023.

Ingin Berkontribusi Ikut Memajukan Blitar

Ari mengikuti pemilihan Gus dan Jeng Kabupaten Blitar 2023 karena agar dapat lebih berkontribusi aktif dalam kemajuan kota kelahirannya tersebut. Ia ingin meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan turun berperan aktif sebagai pemuda yang mengusung kemajuan di kota itu.

“Alasan saya mengikuti ajang kompetisi ini tidak luput dari keinginan dan kerinduan saya untuk memajukan kota di mana saya berasal. Tentu  melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada,” katanya.

Bukan hanya itu, Ari juga ingin untuk membanggakan orang tua, keluarga, teman-teman, hingga seluruh masyarakat Kabupaten Blitar. Ia ingin menjadi pelopor dan teladan bagi para pemuda-pemudi di sana. Agar, mereka juga turut serta dalam berkontribusi aktif sesuai bidang minat dan bakatnya masing-masing. Sehingga setiap anak muda bisa mengadopsi visi bersama untuk memajukan dan mensejahterakan daerah tercinta, yaitu Blitar.

Foto bersama Ari Prasetyo dan Ibu saat Penerimaan Penghargaan (sumber: pribadi)

 

Persiapan Matang untuk Lalui Setiap Seleksi

Seleksi Gus dan Jeng, pemilihan duta wisata, itu terbilang cukup panjang. Mengawali pengumuman seleksi berkas pada (20/5/2023), kompetisi ini berlanjut dengan seleksi awal dan semifinal pada (4-17/6/2023) dan berakhir dengan grand final. Proses seleksi yang panjang tersebut tidak mematahkan semangat Ari untuk terus berjuang hingga akhirnya dinobatkan sebagai seorang winner.

“Seleksi awal pemilihan duta wisata itu meliputi tes tulis dan tes wawancara. Lalu, tes semifinalnya meliputi tes tulis, tes bakat, deep interview, dan open interview. Selanjutnya, terpilihlah 12 pasang finalis yang berhak lanjut ke babak berikutnya,” katanya.

Ari juga harus melalui rangkaian pra-karantina selama dua hari di city tour dan karantina selama dua hari. Dan, selama rangkaian kegiatan tersebut tentu semua peserta akan mendapatkan penilaian dari segi attitude, penugasan yang diberikan (video promosi, branding diri, dan masih banyak lagi), knowledge terkait pariwisata, dan lain lain.

Proses yang panjang tersebut berhasil dilalui Ari, bahkan tanpa mengganggu masa perkuliahannya di UNAIR. Pasalnya, ia sudah mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan ketika masa oprec diumumkan. 

“Alhamdulillah selama mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan saat pemilihan duta wisata Gus Jeng Kabupaten Blitar 2023 sangat lancar. Karena, saya sudah prepare, mulai berkas-berkas, persiapan wawancara, dan lain-lain ketika mulai oprec,” katanya.

Persiapan matang yang dia lakukan itulah yang membuatnya dapat membagi waktu dengan baik. Ari juga membuat skala prioritas sesuai kewajiban sebagai penuntut ilmu, yaitu berkuliah dengan maksimal dan sebaik mungkin.

“Alhamdulillah sebagian besar kegiatan rangkaian pemilihan pemilihan duta wisatatersebut terlaksana setelah UAS selesai sehingga tidak terlalu mengganggu kegiatan akademik saya. Dan, tidak lupa selama proses mengikuti rangkaian seleksi tersebut saya juga meminta support dan doa tidak hanya kepada kedua ortu dan keluarga, tapi juga seluruh teman-teman saya di kimia unair, FST, hingga kampus UNAIR,” ucapnya.

Tetap Bertekad Kuat Meski Dihadang Cobaan

Selama seleksi Ari sempat mengalami gangguan kesehatan. Satu hari, sebelum seleksi awal, Ari terkena sakit tipes sehingga membuatnya harus mengoptimalkan kesehatannya terlebih dahulu. Dan, kesedihan bagi Ari demi menjaga kesehatannya, Ibunya pun sempat melarangnya untuk pemilihan tersebut.

“Saya selalu mencoba untuk meyakinkan beliau bahwa saya bisa sembuh dan akan menampilkan yang terbaik saat seleksi awal. Dan, karena melihat tekad saya itu, akhirnya ibu saya memberikan izin untuk melanjutkan seleksi tersebut,” katanya.

Tidak berhenti sampai di situ, Ari juga mengalami musibah yang cukup fatal sebelum seleksi semifinal dimulai. Ari mengatakan bahwa kejadian tersebut bermula saat dia hendak menghadiri janjian dia dan rekan. Namun, di perjalanan Ari mengalami kecelakaan yang membuatnya harus dirawat pemulihan.

“Pada kejadian tersebut, lagi dan lagi ibu saya melarang saya untuk melanjutkan seleksi pemilihan Duta tersebut. Tapi, alhamdulillah Allah sangat baik, dalam pemulihan pasca-kecelakaan saya bisa sembuh cepat dan akhirnya ibu saya memberikan restu untuk melanjutkan kompetisi itu. Hingga saat di mana saya lolos di tahap finalis dan mengikuti proses berikutnya,” katanya.

Momen Berkesan 

Ari mengakui bahwa bertemu teman-teman dengan segala potensi dan saling support satu sama lain. Ia juga menemukan banyak tokoh inspirator muda dan tua dari senior, pemateri, dan kelompok masyarakat yang berkecimpung di pariwisata sehingga dirinya dapat belajar. Mulai attitude, knowledge, hingga public speaking.

“Saya jadi lebih mengenal serta paham akan potensi wisata yang sangat beragam dan luar biasa dari Kabupaten Blitar. Seperti UMKM dan lain-lain. Dan, ini yang membuat saya jadi lebih mengerti mengenai sejarah, keunikan, dan potensi dari seluruh destinasi wisata (sejarah, alam, buatan, kuliner, dll) di kota ini,” tambahnya.

Motivasi bagi Mahasiswa 

Menjadi mahasiswa dengan segudang prestasi adalah harapan setiap orang. Namun, Ari berpesan ilmu akan lebih berguna apabila dibagikan pada sekitar. Khususnya bagi para pemuda, siapa lagi yang akan membangun Indonesia emas 2045 kalau bukan generasi mudanya.

“Saya juga berpesan bahwa jangan takut mencoba akan hal yang belum pernah kalian lakukan, karena justru dengan berani mencoba akan banyak pembelajaran yang akan kita dapatkan apapun itu hasilnya. Teruslah berjejaring dengan orang-orang sekitar karena pengalaman mereka dan ilmu mereka lah yang harus bisa kita serap demi mengembangkan kemampuan kit,” tutupnya.

Penulis: Monika Astria Br Gultom

Editor: Feri Fenoria