Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa FTMM UNAIR Sabet Juara I Business Plan Competition Tingkat Nasional

Tim Steron dari FTMM UNAIR sebagai Juara I RIBUTION 2022. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Kemajuan zaman yang semakin modern memungkinkan teknologi untuk berkembang pesat. Salah satu teknologi yang tengah digandrungi oleh anak muda saat ini yaitu smart watch atau jam tangan pintar. Berbeda dengan jam tangan biasanya, smart watch selain dapat menunjukkan waktu, juga dapat digunakan untuk fitness tracker, navigasi, hingga membalas pesan.

Salah satu inovasi bisnis smart watch yang dikembangkan oleh mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga (FTMM UNAIR) yaitu jam tangan pintar berbasis sensor nanoteknologi yang dapat mendeteksi adanya kolesterol. Meskipun inovasi itu hanya merupakan pengembangan ide dari kompetisi business plan, namun inovasi tersebut berhasil mengantarkan Zuhra Mumtazah, Valensia Tesalonika, Yohana Rebecca, dan Fayza Putri Adila menjadi Juara I Rise Business Plan Competition (RIBUTION) 2022.

Kompetisi yang diselenggarakan di tingkat nasional oleh Rise in Campus Community (harisenin.com) tersebut bertemakan usaha kreatif menggunakan teknologi digital bisnis di era Society 5.0. Sesuai dengan tema yang diusung, keempat mahasiswa FTMM UNAIR itu membuat inovasi bisnis jam smart watch  yang dinamakan Cardiac Watch.

Melalui wawancara dengan UNAIR NEWS pada Jumat (27/5/2022), Zuhra selaku ketua tim memaparkan ide mereka berawal dari permasalahan terhadap kurang waspadanya masyarakat akan bahaya kolesterol. Padahal, sambung Zuhra, tingginya kadar kolesterol dalam tubuh manusia dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular seperti penyakut jantung, stroke, dan berbagai penyakit lain.

“Jam tangan inovasi kami dapat terhubung ke aplikasi secara real time menggunakan IoT (Internet of Things) system sehingga pengguna dapat memonitoring kolesterol dalam tubuh dengan lebih mudah,” jelas Zuhra.

Zuhra juga menceritakan persiapan mereka dalam mengikuti kompetisi. Ia berkata persiapan yang dilakukan selama satu bulan dan tidak ada kesulitan yang cukup berarti, sebab timnya terdiri dari berbagai jurusan yang memiliki keahlian di bidang masing-masing.

“Saya dan Fayza dari jurusan Rekayasa Nanoteknologi, Valencia dari Teknik Industri, dan Yoana dari Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan. Jadi tidak ada kendala yang cukup berarti karena masing-masing punya keahlian di bidang teknologi dan bisnis,” tuturnya.

Kendati begitu, Zuhra juga mengatakan bahwa persiapan mereka tidak lepas dari bimbingan dosen mereka, Tahta Amrillah, yang merupakan dosen di jurusan Rekayasa Nanoteknologi. “Beliau yang memberikan arahan kepada kami selama mengikuti lomba,” ujar Zuhra.

Sebagai penutup, Zuhra memberikan tips untuk menjadi juara dalam business plan competition. Menurutnya, yang terpenting dalam membuat suatu inovasi adalah untuk memahami permasalahannya terlebih dahulu.

“Memahami permasalahan yang akan dibuat inovasi akan membantu kita untuk mencari ide-ide kreatif dibandingkan dengan membuat inovasi yang berangkat dari ide spontan. Kita juga harus tau kelemahan kita ada di mana beserta solusi untuk mengatasi kelemahan tersebut,” pungkasnya. (*)

Penulis : Dewi Yugi Arti

Editor: Nuri Hermawan