Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa HI UNAIR Serukan Aksi Iklim dalam Indonesia-Panama Youth Forum

Deanita Nurkhalisa sedang memaparkan materi terkait aksi iklim dalam Indonesia-Panama Youth Forum. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Kedutaan Besar RI untuk Republik Panama (KBRI Panama) menggelar perhelatan yang berjudul “Indonesia-Panama Youth Forum” pada Jumat malam (15/7/2022). Forum tersebut bertujuan untuk meningkatkan peran anak muda dalam mencari solusi terkait isu degradasi lingkungan dan krisis lingkungan, serta meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Panama.

Enam pembicara anak muda dihadirkan dalam forum tersebut, tiga dari Indonesia dan tiga dari Panama. Dua mahasiswi dari program studi Hubungan Internasional UNAIR berada dalam jajaran pembicara tersebut mewakili Indonesia, yakni Deanita Nurkhalisa dan Devi Yuni Ekasari. Masing-masing pembicara diberi waktu lima menit untuk menghaturkan selayang pandangnya terkait aksi iklim dan hubungan bilateral antara Indonesia dan Panama.

Dea menghaturkan bahwa urgensi bagi muda-mudi Indonesia dan Panama untuk menyuarakan terkait krisis iklim ada di luar jendela. Kedua negara tersebut sama-sama didorong oleh perekonomian eksploitatif yang menjadi pemicu krisis iklim, seperti kehutanan, agribisnis, dan pertambangan. Oleh karena itu, peran anak muda adalah bagaimana untuk menyuarakan solusi-solusi yang tersedia sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Contohnya adalah seperti membangun/bergabung pada komunitas lingkungan, mengikuti unjuk rasa iklim, dan menerapkan sustainable lifestyle.

“Krisis iklim merupakan problem yang kompleks. Perlu komitmen pemerintah yang progresif, dan dukungan dari komunitas epistemik dalam pembuatan kebijakan. Tak hanya itu, solusinya juga harus partisipatif, terutama dari komunitas termarginalkan seperti masyarakat adat. Kita berperan untuk mengamplifikasikan solusi tersebut,” ujar Presiden Society of Renewable Energy UNAIR itu.

Sementara itu, Devi dalam pemaparannya juga menggemakan saran sustainable lifestyle, dimana ia menyarankan penerapan the rule of seven dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan tersebut berwujud seperti kurangi makan daging, hemat energi, dan menerapkan 3R (Reuse, Reduce, Recycle).

Tak hanya itu, Devi juga mempromosikan kontribusi yang diberikan UNAIR terkait aksi iklim. Beberapa contohnya adalah pembatasan mobilitas kendaraan bermotor di wilayah kampus untuk mengurangi emisi karbon. Tak hanya itu, UNAIR juga berupaya untuk lebih dapat mengolah sampah dan air supaya mengurangi jumlah yang terbuang melalui teknik seperti kompos dan pemurnian ulang.

“UNAIR juga sedang dalam proses agar aktivitas kampus itu lebih hemat energi dan bersumber dari energi terbarukan. Kami berupaya untuk memasang panel surya di berbagai gedung, dan kami akan menerapkan sistem automatisasi supaya lampu dan AC dapat otomatis mati ketika tidak digunakan,” tutur mahasiswi angkatan 2020 itu.

Dea dan Devi juga menekankan bahwa peningkatan hubungan kedua negara terkait aksi iklim dapat dilakukan dengan forum-forum pemuda seperti ini. Dea menyarankan bahwa utilisasi komunitas bahasa Spanyol adalah upaya yang menarik mengingat Panama merupakan negara berbahasa Spanyol. Devi menyarankan coffee diplomacy, dimana budaya Panama bisa dikenalkan dan dikontekskan dengan budaya ‘nongkrong di coffee shop’ yang sedang beken di Indonesia.

Penulis: Pradnya Wicaksana

Editor: Nuri Hermawan