UNAIR NEWS – Mahasiswa Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali meraih prestasi. Muhammad Rizky Pradana (2019) dan Alfian Widi Santoso (2020) sebagai tim berhasil meraih juara tiga tingkat Nasional dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI). LKTI tersebut berlangsung dalam Pekan Sejarah Lingkungan oleh Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember tahun 2023 pada 15 April – 24 Juni 2023 kemarin.
Dalam lomba tersebut Dana selaku ketua tim bersama timnya mengusung tema keterkaitan antara sejarah lingkungan dan perspektif Barat dalam melihat eksotisme Timur. Dalam wawancaranya, Dana menyebut bahwa hal tersebut berdasar pada banyaknya keindahan Hindia-Belanda yang ia tampilkan sebagai suatu hal yang eksotis.
“Kami menghubungkan kondisi lingkungan tinggal Bumiputra yang buruk dengan cara kolonial memandang, memotret, lalu mempublikasikannya. Teori yang jadi pondasi paper kami, dari Edward W. Said dan Henri Lefebvre. Kami pun berpendapat bahwa ada antitesis dari publikasi kolonial yang kerap menampilkan keindahan Hindia-Belanda sebagai sesuatu yang eksotis,” jelasnya (18/7/2023).
Tulis Ide dan Gagasan yang Muncul
Dana mengatakan bahwa, dalam proses berpikirnya banyak yang dipengaruhi dari cangkrukan. Jelasnya, hal tersebut memudahkannya dalam berdiskusi dengan teman-temannya. Tantangan yang dirasakannya saat mengikuti lomba justru datang saat proses presentasi. Menurutnya, ia kurang pandai dalam menjelaskan ide dan gagasan yang timnya miliki.
“Kami sering berdiskusi dalam lingkup kecil seperti cangkrukan, tapi kurang menguasai dalam presentasi di depan dewan juri. Cara penyampaian saat presentasi tidaklah maksimal. Selain itu proses pencarian data yang sedikit sulit. Bersyukur ada beberapa arsip spesifik yang kami butuhkan, terutama mengenai Kampong Verbetering. Data itu ada yang tercantum di laporan kolonial, ada yang laporan kota, bahkan almanak pemerintahan,” ucapnya.
Sebagai mahasiswa Ilmu Sejarah, Dana dan tim berharap kegiatan lomba ini bukan hanya berdampak pada kepiawaian mereka dalam menulis. Namun, tandasnya, juga mampu menambah khazanah sejarah lingkungan dan yang berhubungan dengan hal itu.
“Saya pribadi senang karena ini adalah lomba terakhir saya sebelum lulus, dan alhamdulillah mendapat juara. Saat proses lomba juga menyenangkan. Dalam pembuatan KTI kami lakukan secara daring. Namun untuk presentasi kami lakukan di Universitas Jember,” ujarnya.
Dalam akhir wawancara, Dana berpesan kepada teman-teman UNAIR untuk bisa mencoba untuk menuliskan ide atau gagasan yang muncul dari mana dan kapan pun. Karena ide tulisan ini munculnya dari pembicaraan santai yang tidak terstruktur seperti obrolan di warung kopi. Hal itu yang mendasari Dana dan tim menamai timnya dengan nama Monezmorgenkoffie Dienst.
Penulis: Cahyaning Safitri
Editor: Nuri Hermawan