Universitas Airlangga Official Website

Tim Mahasiswa UNAIR Raih Perak di Malaysia Technology Expo

Perwakilan UNAIR dalam Malaysia Technology Expo 2025 yang berhasil menyabet medali perak (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Prestasi di kancah internasional kembali mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) raih. Kali ini prestasi datang dari tim mahasiswa yang berasal dari Fakultas Keperawatan (FKP) dan Fakultas Farmasi. Mereka berhasil menyabet medali perak dalam Malaysia Technology Expo (MTE) 2025. 

Tim ini terdiri dari Asroful Hulam Zamroni, Sandrina Indah Paraswati, Annita Istifadhah, Chessa Failazhufa Waludri, Faiz Wildan Anshory, dan Nida Elsa’adah Mazaya Yusron. Lewat inofasinya, mereka berhasil membawa nama UNAIR bersaing dengan peserta dari mancanegara. Keenamnya berkompetisi pada kategori Asian Youth Innovation Awards (AYIA) Bidang Healthcare, Personal Care Technology, Biotechnology, and Life Sciences.

Pada kompetisi yang berlangsung di Kuala Lumpur, Sabtu (22/02/2025), tim dari UNAIR mengangkat inovasi berupa hydrogel patch dari tanaman Peperomia pellucida. “Dalam inovasi ini kami memanfaatkan tanaman Peperomia pellucida atau yang biasa kita kenal dengan sebutan suruh-suruhan atau sirih cina. Tanaman ini sering kali kurang dipergunakan keberadaannya karena seringkali dianggap sebagai gulma,” ungkap Annita sebagai perwakilan tim.

Selain Peperomia pellucida, Annita dan tim juga menggunakan Mentha piperita untuk diolah sebagai hydrogel patch. Penggunaan bentuk sediaan obat hydrogel patch ini berfungasi untuk mengurangi risiko transfer obat ke pakaian atau terpapar langsung dengan kontak luar. Sementara kebanyakan pengobatan kurap saat ini masih menggunakan salep yang rentan sekali hilang jika tergosok benda asing, sehingga bisa mengurangi dosis dan kinerja obat.

Annita menambahkan bahwa inovasi ini sangat mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut. “Peperomia pellucida sebagai bahan utama inovasi sangat mungkin untuk dilakukan riset lebih lanjut kemudian untuk dipasarkan karena keberadaannya yang mudah didapat dan dapat tumbuh di area mana saja di Indonesia,” paparnya.

Sampai di tahap ini bagi Annita bukan langkah yang mudah. Kegagalan beberapa sampel saat uji lab menjadi tantangan berarti. Di sisi lain, keterbatasan waktu juga menjadi tekanan tersendiri. Namun, berkat kegigihan dan kerja sama tim, capaian luar biasa ini dapat mereka raih.

Penulis: Afifah Alfina

Editor: Edwin Fatahuddin