Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa Kesmas SIKIA UNAIR Gagas BERANDA, Optimalkan Posyandu Balita di Kabupaten Banyuwangi

UNAIR NEWS – Mahasiswa Kesehatan Masyarakat SIKIA UNAIR menyelenggarakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dalam menyelesaikan masalah stunting di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi pada Sabtu (21/01/2023). Pemilihan program ini didasarkan pada hasil analisis situasi lingkungan yaitu penemuan kasus stuting karena D/S rendah pada balita.

Nanda Eka Putri selaku ketua pelaksana menyampaikan, “Program ini diselenggarakan sebagai upaya pengoptimalan taman posyandu yang ada di Posyandu Kecipir untuk menarik balita datang ke lokasi tersebut”.

Program BERANDA ini bertujuan untuk membantu Puskesmas Kertosari, Kabupaten Banyuwangi dalam melakukan pencatatan ulang kasus stunting di wilayah kerja puskesmas tersebut. sehingga output yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan balita dalam screening yang dilakukan di taman Posyandu Kecipir, Kabupaten Banyuwangi.

Program ini menyasar pada 27 orang balita di wilayah kerja Puskesmas Kertosari. Program ini diselenggarakan dengan konsep bermain sambil belajar bersama balita. Kegiatan diawali dengan senam bersama, bernyanyi bersama, belajar memahami warna dan bentuk, bermain dengan alat bermain (bola, alat musik, tamborin, dan ring donat susun), dan bermain dengan boneka peraga sembari bercerita mengajak balita datang ke posyandu tersebut.

Mahasiswa semester enam tersebut menambahkan bahwa luaran program ini adalah memberikan beberapa alat bermain kepada Posyandu Kecipir, Kabupaten Banyuwangi agar dapat dimanfaatkan oleh kader kesehatan dalam menarik minat balita datang dan nyaman berada di posyandu. Sehingga proses screening dan pemantauan kesehatan balita dapat berlangsung secara optimal dan sesuai jadwal yang ditentukan.

“Harapannya melalui program BERANDA yang kami gagas dapat membuat anak balita sering datang ke posyandu sehingga kunjungan balita datang ke posyandu bisa bertambah dan stunting di daerah tersebut bisa tercatat dan diatasi secara optimal oleh tenaga kesehatan setempat,” imbuh Nanda di akhir penyampaianya. (*)

Penulis: Afan Alfayad

Editor: Binti Q. Masruroh