Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa KKN BBK 67 Desa Pranggang Ajak Warga Olah Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi

Demonstrasi Pembuatan Lilin Aromatherapy oleh Kelompok KKN BBK Desa Pranggang (Sumber: Kelompok KKN Desa Pranggang)

UNAIR NEWS – Banyaknya limbah jelantah di Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, menginisiasi mahasiswa KKN BBK 67 Universitas Airlangga (UNAIR) membuat lilin aromatherapy. Lilin aromatherapy sendiri bisa bermanfaat sebagai relaksasi ketika tidur yang menenangkan pikiran dan dapat mengurangi stress. 

Mahasiwa UNAIR mengajak warga desa bersama-sama membuat lilin aromatherapy dari limbah jelantah rumah tangga. Tepatnya di Balai Desa Pranggang pada Selasa (24/1/2023). Meski produksinya terbatas, peserta kegiatan merupakan kader posyandu Desa Pranggang. 

Cegah Pencemaran Tanah

Ketua kelompok KKN BBK 67 UNAIR Desa Pranggang Muhammad Ariiq Setiawan menyatakan bahwa Desa Pranggang memiliki mayoritas usaha rumahan yang menggunakan minyak goreng untuk mengolah masakan. Perilaku masyarakat sampai sekarang ini masih cenderung membuang minyak jelantah secara langsung ke drainase.

“Ketika terbuang secara langsung ke wastafel, masuk ke tanah, lingkungan pasti akan tercemar. Terutama pada air dan tanah yang ada di sekitar kita,” katanya. 

Ariiq menuturkan dengan fluktuasi kenaikan harga minyak goreng, perlu ada upaya pemanfaatan limbah. Salah satunya adalah inovasi minyak jelantah menjadi lilin aromatherapy. 

“Pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromatherapy merupakan salah satu cara untuk mengurangi atau mencegah pencemaran lingkungan yang buang sembarangan,” tuturnya.

Alat dan Bahan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan Lilin Aromatheraphy (Sumber: Kelompok KKN Desa Pranggang)
Bernilai Ekonomis dan Menjadi Ide Bisnis

Selain mengurangi produk pencemar lingkungan, pengolahan lilin aromatherapy itu dapat menjadi ide bisnis yang menjanjikan bagi warga desa tersebut. Sebab, modal terlampaui cukup kecil, tetapi memiliki harga jual yang cukup tinggi. Jadi, dapat menjadi ide bisnis, terutama bagi warga desa yang mayoritas perempuan.

“Sementara dilihat dari sisi penjualan lilin aromatherapy yang ada di pasaran memiliki harga yang cukup tinggi. Yaitu, berkisar antara 15-25 ribu rupiah per bijinya. Harapan kami adalah produk lilin aromatherapy ini bisa dijadikan ide bisnis bagi warga Desa Pranggang,” tuturnya.

Kumpulkan Minyak Warga

Ariiq bersama kelompoknya terlebih dahulu mengumpulkan minyak jelantah dari warga Desa Pranggang. Baik dari usaha jualan gorengan maupun ibu rumah tangga. Setelah limbah minyak jelantah terkumpul, kelompok tersebut melakukan eksperimen untuk mendapatkan perbandingan komposisi yang tepat.

“Kami mendapatkan hasil yang cukup baik dengan perbandingan 1:1 minyak jelantah dan parafin,” ungkapnya. 

Teknik Pembuatan Lilin Aromatherapy

Dalam pembuatan lilin aromatherapy, tim menyiapkan alat dan bahan. Alat itu adalah Kompor, panci, sendok, saringan teh, gelas kaca, benang katung, dan lidi. Sedangkan bahannya adalah minyak jelantah, parafin, dan bibit parfum. 

Pembuatannya, pertama campurkan minyak jelantah yang sudah tersaring dan parafin di dalam panci. Perbandingan minyak jelantah dan parafin adalah 1:1. Kedua, Nyalakan kompor dan taruh panci yang berisi minyak jelantah dan parafin di atas kompor, lalu panaskan hingga meleleh dan mencampur secara merata. 

Ketiga, setelah meleleh parafin, campurkan bibit minyak sebanyak 1 sendok makan sesuai selera yang diinginkan. Keempat, siapkan benang katung yang sudah ditali di lidi dan etakan di atas gelas kaca.  Kelima. Masukan cairan yang sudah dipanaskan tadi ke dalam wadah gelas kaca. Ketujuh, diamkan kurang lebih 6 jam untuk membekukan cairan tersebut dan lilin aromatherapy bisa digunakan.

Penulis: azhar burhanuddin

Editor:Feri Fenoria