Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa KKN BBK UNAIR Dampingi Siswa Inklusi Melukis di Kampung Bakat Sonokwijenan

UNAIR NEWS – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) Ke-4 Universitas Airlangga pada Minggu (30/6/2024) di Balai RW 03, Kelurahan Sonokwijenan, Kecamatan Sukomanunggal, Kota Surabaya. Kegiatan itu secara rutin diselenggarakan oleh Kampung Bakat Sonokwijenan dan diinisiasi oleh Istoyo.

Kegiatan itu diikuti oleh masyarakat sekitar dengan sangat antusias. Beberapa anak kelas inklusi didapati juga mengikuti kelas pelatihan melukis yang diadakan oleh Kampung Bakat Sonokwijenan. Kegiatan melukis ini menjadi bukti nyata bahwa inklusi dan kreativitas dapat berjalan beriringan, memberikan ruang bagi semua anak untuk berkembang dan menunjukkan potensi terbaik mereka. Kelas pelatihan ini bertujuan untuk memberikan mereka keterampilan dasar dalam melukis serta mengasah bakat mereka lebih lanjut. Dengan bimbingan yang intensif dan metode pengajaran yang disesuaikan, anak-anak ini mampu menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam kemampuan melukis mereka.

Kelompok KKN-BBK 4 UNAIR Kelurahan Sonokwijenan yang dibagi menjadi dua kelompok, yang diketuai oleh Anggraini Citra Qolbi dan Afrizal Fikry Madani, serta ditemani

oleh Ibu Tania Ardiani Saleh, dra., MS., PA(K), selaku DPL KKN-BBK 4 Kelurahan Sonokwijenan berkesempatan untuk ikut melukis bersama anak-anak kampung bakat.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat lebih mendekatkan diri dengan masyarakat setempat, khususnya anak-anak Kampung Bakat, dan memberikan kontribusi positif dalam pengembangan bakat mereka,” ungkap Anggraini Citra Qolbi selaku ketua KKN.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa timnya mengalami momen menginspirasi ketika melihat seorang peserta inklusi tuna rungu yang memiliki kesulitan dalam berbicara telah berhasil menyelesaikan karya lukisnya yang berbentuk kaligrafi. Dia mampu mengekspresikan dirinya melalui seni lukis dengan sangat baik. Ini membuktikan bahwa penyandang disabilitas memiliki potensi luar biasa yang bisa dikembangkan jika diberi kesempatan dan dukungan yang tepat.

“Kami ingin membantu peserta kelas inklusi untuk menemukan bakatnya yang tersembunyi, salah satu proker yang kita rancang untuk membantu para peserta kelas inklusi untuk ikut kelas melukis secara digital lewat tablet dan pen,” paparnya.

Mereka percaya bahwa setiap individu memiliki bakat yang unik dan beragam, dan dengan memberikan dukungan yang tepat, mereka dapat meraih potensi terbaik mereka untuk masa depan yang lebih cerah. Menurutnya, kegiatan melukis yang dilakukan bersama Kampung Bakat Sonokwijenan bukan hanya sekadar kegiatan rutin, melainkan juga bentuk nyata dari inklusi sosial dan pembelajaran kolaboratif yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.

“Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan memberikan inspirasi serta manfaat yang lebih besar bagi masyarakat setempat dan para peserta inklusi di masa yang akan datang,” pungkasnya.