Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa KKN Ciptakan Aplikasi Belajar Bahasa Inggris di SD Gresik

Penyerahan secara Simbolik Aplikasi LETO kepada UPT SDN 226 Gresik (sumber: pribadi)
Penyerahan secara Simbolik Aplikasi LETO kepada UPT SDN 226 Gresik (sumber: pribadi)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) Periode 2 Universitas Airlangga (UNAIR) menciptakan aplikasi belajar bahasa Inggris. Aplikasi itu bertujuan membuat media pembelajaran yang menarik dan edukatif bagi para siswa. Khususnya membantu para tenaga pendidik dalam mengajarkan bahasa Inggris.

Mereka adalah Tim Mahasiswa KKN BBK 2 di Desa Laban, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. Aplikasi karya mereka adalah Learn English Together (LETO). Pada (27/7/2023), kelompok tersebut telah melakukan penyerahan secara simbolik kepada SDN 226 Gresik.

Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris

Bahasa Inggris menjadi bahasa Internasional, bahkan bahasa kedua yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Sayang, di Indonesia bahasa Inggris terkategori sebagai bahasa yang kurang mendapat peminat. Karena, sebagian orang menganggap bahas Inggris memiliki tingkat pemahaman yang sulit bagi masyarakat timur.

Karena itu, untuk meningkatkan kemampuan skills bahasa Inggris yang baik sejak dini di sekolah SDN 226 Gresik, mahasiswa KKN menciptakan aplikasi LETO sebagai alat dasar pembelajaran yang menarik bagi siswa-siswa di sekolah tersebut.

“Kami melihat kemampuan bahasa Inggris para pelajar yang tergolong kurang. Kami bekerja sama dengan sekolah untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran yg edukatif dan menarik,” ujarnya.

“Hal ini menjadi media pembelajaran yang pertama dan berkelanjutan yang mampu dipakai kapan saja dan diharapkan dapat membantu para pelajar dalam belajar bahasa Inggris,” ungkap Gilbert Samuel Frederic Hutagaol selaku anggota kelompok dan pencetus aplikasi tersebut.

Samuel menjelaskan, nantinya aplikasi itu menjadi hak milik SD 226 Gresik. Dan, aplikasi tersebut juga telah disesuaikan dengan kurikulum sekolah.

“Aplikasi ini menjadi milik mereka yang berarti pihak sekolah tidak hanya dapat mengedit aplikasi sebebas mungkin namun juga dapat membantu akreditasi sekolah tersebut,” jelas mahasiswa Fakultas Teknologi Maju Multidisiplin (FTMM) tersebut.

Foto Bersama Mahasiswa KKN BBK 2 Desa Laban dengan Siswa-siswi UPT SDN 226 Gresik (sumber: pribadi)

Ciptakan Aplikasi dalam Waktu Seminggu

Meski aplikasi belajar bahasa Inggris sudah terbilang cukup banyak, namun dengan menciptakan aplikasi sendiri yang berguna bagi masyarakat KKN merupakan suatu kebanggaan bagi kelompok tersebut. Pasalnya, secara segi kemampuan anggota dari kelompok tersebut tidak ada yang berasal dari bidang yang bergerak khusus pada penciptaan aplikasi.

“Dalam menjalankan program kerja ini, kami sebagai mahasiswa yang bukan bergerak di bidang aplikasi, maka kami harus belajar dengan ekstra untuk merancang dan mengembangkan aplikasi ini. Bahkan pengerjaannya tergolong singkat hanya satu minggu saja dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi kelompok kami” jelas mahasiswa teknik elektro tersebut.

Dan, saat penyerahan, para guru dan tenaga pendidik sangat menyambut baik kehadiran aplikasi itu. Aplikasi LETO juga telah sesuai dengan permintaan guru bahasa Inggris di sana.

“Karena, kelas 1 dan 2 biasanya belajar pengenalan benda dalam bahasa Inggris. Maka, aplikasi ini ada tebak-tebakan benda tersebut yang terdiri dari 3 level. Tebak buah, tebak pekerjaan, dan tebak hewan,” jelasnya.

Sementara itu, Richo selaku bagian teknologi di sekolah tersebut juga mengaku bahwa aplikasi tersebut sangat mungkin untuk diimplementasikan kepada siswa-siswa. Ia menyebut aplikasi itu sangat memungkinkan untuk mengangkat akreditasi UPT SDN 226 Gresik. Terlebih pada bagian inovasi media pembelajaran.

Harapan dari Terwujudnya Proker Tersebut

Tentu dengan tenaga dan usaha yang sudah diberikan oleh kelompok ini, mereka berharap dapat membantu UPT SDN 226 Gresik agar lebih maju. Khususnya dalam belajar mengajar bahasa Inggris.

“Kami berharap melalui aplikasi ini, ada hal yang dapat kami tinggalkan untuk desa ini dan mereka dapat mengingatnya sebagai kenangan dari KKN mahasiswa UNAIR. Sehingga pengabdian kami bagi desa ini dapat menjadi pembelajaran tidak hanya bagi desa ini melainkan bagi kami sebagai mahasiswa,” tutupnya.

Penulis: Monika Astria Br Gultom

Editor: Feri Fenoria