UNAIR NEWS – Kelompok KKN BBK Ke-67 Universitas Airlangga (UNAIR) melaksanakan program bidang kesehatan, lingkungan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat di Desa Gemarang, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. Kelompok KKN BBK Gemarang 1 dan 2 UNAIR melaksanakan aksi kolaborasi bertajuk program kerja (proker) bersama mulai Selasa (10/1/2023) hingga Sabtu (4/2/2023).
Sosialisasi Wajib Belajar dan Bimbingan
Ketua Kelompok Gemarang 1 Juan Gerardo Madriales Sohilait mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Gemarang. Terdapat beberapa proker, di antaranya mengajar bahasa Inggris dan matematika di SDN Gemarang 1 serta 4. Selain itu, tim tersebut memberikan bimbingan kepada anak-anak di posko KKN.
“Kedua kelompok juga mengisi waktu luang dengan memberikan bimbingan belajar dan mengaji bagi anak di sana,” katanya.
Dengan mempertimbangkan keberlanjutan pendidikan menengah atas yang rendah bagi masyarakat di sana. Ada sosialisasi pentingnya wajib belajar 12 tahun bagi anak jenjang sekolah menengah pertama (SMP). Termasu memberikan informasi beasiswa dari pemerintah. Agar, siswa di sana kian terpacu untuk melanjutkan ke pendidikannya.
“Karena, rata-rata anak Desa Gemarang setelah lulus SMP lebih memilih merantau. Untuk mengadu nasib mencari pekerjaan daripada melanjutkan ke jenjang SMA atau SMK,” tutur Juan.

Enam Proker Kesehatan Tangkal DBD dan Stunting
Karena, secara sejarah Desa Gemarang pernah menjadi lokasi endemi DBD. Juan menjelaskan, terdapat proker 3M. Bahkan, kelompoknya berkolaborasi dengan puskesmas setempat untuk melaksanakan celup kelambu, survei jumantik di bak mandi dan pemberian abate, serta pemeriksaan rutin posyandu setempat.
“Sosialisasi 3M Plus untuk warga Desa Gemarang karena dulunya daerah tersebut endemi,“ katanya.
Selain itu, ada demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi lavender sebagai pencegahan DBD. Mahasiswa berharap pembuatan lilin itu dapat membuka peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan warga. Kelompok KKN tersebut juga mendorong sosialisasi pencegahan stunting.
Rintis Produksi Eco Bricks dan Budidaya Lele
Sementara itu, Ketua Kelompok 2 Gemarang Aris maulana Abdillah mengungkapkan, tim juga mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis lingkungan. Kedua kelompok merintis pembuatan ecobrick yang dirakit menjadi rak sepatu. Melalui sosialisasi program tersebut, tim berharap masyarakat Desa Gemarang dapat mengurangi limbah plastik.
“Juga dapat meningkatkan keterampilan masyarakat setempat dalam membuat beragam benda dari Ecobricks,” ungkapnya.

Selain itu untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, mahasiswa mengonsep program kerja budidaya dan membuat olahan ikan lele. Hal tersebut bertujuan untuk membuka jalan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Mahasiswa Kedokteran Hewan SIKIA angkatan 2020 tersebut berharap masyarakat Desa Gemarang ke depan dapat memiliki pendapatan perkapita yang meningkat. Masyarakat setempat juga bisa mengembangkan proker sehingga meminimalkan kesenjangan.
Kami berharap masyarakat setempat memiliki kesadaran akan pentingnya nutrisi bagi kesehatan anak-anak. Sehingga tidak terjadi stunting. Selain itu, tim berharap muncul kesadaran pentingnya pendidikan agar tercipta SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi.
Penulis: azhar burhanuddin
Editor: Feri Fenoria