UNAIR NEWS – Mahasiswa Kelompok Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) Universitas Airlangga UNAIR mengelola sampah lewat program Ecosort. Ecosort merupakan pemilahan sampah anorganik kreatif untuk Ecobrick berkualitas di SDN 1 Watukebo Banyuwangi Jawa Timur, Sabtu (27/01/2024).
“Kami memilih program ini karena rata-rata teman-teman di SD belum memilah dan mengenal daur ulang sampah,” ujar Santi Dwi kepada UNAIR NEWS .
Sambungnya, Santi mengatakan program tersebut untuk mengedukasi siswa siswi SDN 1 Watukebo terkait daur ulang sampah non organik agar menjadi bahan yang berguna. Pihaknya juga berharap ke depan inovasi tersebut dapat menjadi program berkelanjutan dalam pengelolaan sampah sebagai upaya penyelamatan lingkungan.
“Sekarang sampah di Indonesia masih menjadi masalah yang besar. Upaya ini kami harapkan dapat memberikan edukasi dini dan mengajarkan kepada adik-adik untuk aware ke lingkungan juga,” imbuhnya.
Ecosort Dalam P5
Santi mengatakan dalam menjalankan program timnya bekerja sama dengan Kepala Sekolah dan Guru SDN 1 Watukebo. Pihaknya mengatakan program yang mereka berikan terkait akan dimasukan kedalam P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
“Kami sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah dan Alhamdulillah program kami diterima dengan baik. Rencananya akan dimasukkan dalam program P5 yang sedang mereka jalankan,” tutur Santi.
Beberapa produk daur ulang yang mereka buat adalah pot bunga dari sampah anorganik yang lebih berkualitas. Tim mahasiswa KKN-BBK juga membuat program untuk menanam tanaman bersama siswa dengan hasil Ecobrick di area sekolah.
“Sejauh ini kami hanya melakukan monitoring bersama mengenai program dengan narahubung sekolah. Semoga programnya bisa berlanjut sehingga mengurangi produksi sampah juga,” jelasnya.
Pada akhir, Santi juga berharap agar program kecil seperti Ecobrick dapat menjadi program berkelanjutan di masyarakat. Imbuhnya, dengan melakukan program kecil untuk mengurangi sampah non organik dapat menjadi upaya penyelesaian permasalahan sampah.
Penulis: Rosita
Editor: Nuri Hermawan