Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa PKL Kesmas UNAIR Inisiasi Program Penyuluhan Antenatal Care

Implementasi Program IBUNDA di Polindes Somoroto (Foto: Dokumentasi Kelompok 2 PKL FKM UNAIR)
Implementasi Program IBUNDA di Polindes Somoroto (Foto: Dokumentasi Kelompok 2 PKL FKM UNAIR)

UNAIR NEWS – Berdasarkan data pemantauan wilayah setempat Puskesmas Kauman Baru menunjukkan Desa Somoroto, Kecamatan Kauman memiliki kasus bayi dengan berat lahir rendah yang tinggi. Terdapat 7 dari 43 bayi (16%) mengalami kasus BBLR selama tahun 2024. Dalam melakukan upaya preventif dan promotif, Kelompok 2 PKL FKM UNAIR menginisiasi program IBUNDA yang merupakan akronim dari Ibu Bijak dan Siaga untuk Antenatal Care Terpadu.

Kelompok 2 PKL S1 Kesehatan Masyarakat terdiri dari Muhammad B A, Muhammad A A, Nilta K A H, Cantika T K, Aisha C A, Nurhaliza F S, Lalu ada Francesca A F, Hikari A K D, Hanna M, Alifia N A, Fariha Z A, dan Britsni R A. Program IBUNDA turut berkesinambungan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Langkah tersebut melalui kolaborasi dengan berbagai pihak seperti Puskesmas Kauman Baru dan kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Desa Somoroto. Kegiatan berlangsung dari Minggu (19/1/2025) hingga Jum’at (24/1/2025).

Ketua Kelompok, Bryan mengatakan penyusunan program berawal dari rendahnya kunjungan K1 Murni di Desa Somoroto dengan capaian 70,22% dari 100% berdasarkan data Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Puskesmas Kauman Baru Tahun 2024 serta capaian sebesar 85,59% dari 100% berdasarkan data Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA).

IBUNDA memiliki tiga subprogram untuk mendukung pelaksanaan Integrasi Layanan Primer (ILP) setiap bulan. Subprogram pertama yaitu kolaborasi dengan Penanggung Jawab Promosi Kesehatan dan Tim Kreatif Puskesmas Kauman Baru untuk mengembangkan media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Hasil dari koordinasi tersebut berupa lembar balik IBUNDA yang diproduksi oleh Kelompok 2 PKL FKM UNAIR. “Lembar balik akan dimanfaatkan sebagai media penyuluhan terkait Antenatal Care (ANC) dengan sasaran ibu hamil di Desa Somoroto,” katanya.

Subprogram kedua yaitu pelatihan kader untuk penyuluhan ANC kepada ibu hamil menggunakan lembar balik IBUNDA. Kegiatan pelatihan bertujuan meningkatkan kapasitas kompetensi kader penyuluhan kesehatan terutama terkait ANC pada saat ILP pada langkah kunjungan rumah. Kegiatan pelatihan kader telah terlaksana dengan baik dan dapat berdampak signifikan antara nilai pre-test dan post-test. “Yaitu meningkat sebesar 43,87% dari target peningkatan sebesar 10%,” tutur Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Angkatan 2022 itu.

Subprogram ketiga adalah penyuluhan ANC kepada ibu hamil melalui langkah 5 ILP dan Kunjungan door to door ibu hamil oleh kader TPK sesuai dengan 13 kompetensi kader. Akan tetapi, masih terdapat warga setempat yang memiliki kepercayaan bahwa kehamilan pertama yang orang lain ketahui akan menyebabkan keguguran. Oleh karena itu, tim menginisiasi saluran WhatsApp IBUNDA untuk komunikasi satu arah. Saluran tersebut digunakan untuk memantau masalah. Sehingga bidan desa dapat memberikan bantuan preventif. “Kami berharap adanya outcome peningkatan angka kunjungan K1 murni di Desa Somoroto dan menurunkan cakupan kasus kelahiran bayi BBLR kedepannya,” harapnya.

Penulis: Alifia Nasywa Ardafiani

Editor: Yulia Rohmawati