UNAIR NEWS – Banjir lahar dingin Semeru yang terjadi beberapa waktu lalu, masih menyisakan beberapa pekerjaan baru. Bencana yang terjadi pada Kamis (18/4/2024) membuat jembatan yang berada di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang rusak. Akibatnya jalur yang menghubungkan antara Dusun Liwek dan Dusun Glendang Petung terputus.
Bagian Modul Nusantara
Peristiwa itu membuat para mahasiswa yang tergabung dalam Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 4 Universitas Airlangga (UNAIR) melancarkan kontribusi sosial. Aksi ini berlangsung pada Rabu (1/5/2024). Syahrur Marta Dwi Susilo SS MA PhD, Koordinator Modul Nusantara UNAIR, mengatakan bahwa aksi ini merupakan agenda rutin pada PMM.
“Kontribusi sosial sebagai salah satu bagian dari modul nusantara dalam rangka kegiatan PMM. Pertukaran mahasiswa ini melalui empat tahapan seperti kebhinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial,” katanya.
Uniknya, kontribusi sosial kali ini tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan saja. Tetapi juga bantuan berupa penyembuhan mental para korban bencana. Pada kontribusi sosial ini peserta PMM membantu penyembuhan mental para korban agar mereka termotivasi untuk terus belajar. Beberapa kegiatan yang terlaksana seperti bercerita, pojok harapan, dan jejak warna.
Saat sesi bercerita, para korban yang terdiri dari anak-anak mendengarkan kisah inspiratif dari Putri Malu. Sementara pada pojok harapan, para korban berkesempatan menuliskan cita-citanya dengan kertas warna-warni. Lalu terakhir, jejak warna, menggambarkan harapan dan jejak hidup manusia yang memiliki beragam warna.
Tak lupa, para mahasiswa berkesempatan berkunjung langsung ke lokasi bencana. Meski medan yang dilalui berbatu dan berpasir, hal ini tak menyurutkan semangat mahasiswa dalam melaksanakan kontribusi sosial.
Menggali Pengalaman Terbaik
Syahrur berharap bahwa para peserta PMM 4 dapat menggali pengalaman terbaik pada kontribusi sosial. Hal ini bertujuan agar para peserta dapat meneruskan kontribusi sosial yang lainnya. “Melalui pengalaman ini, harapannya mahasiswa dapat membantu memecahkan permasalahan yang ada pada masyarakat. Sehingga nantinya saat mereka kembali ke tempat asal dapat melakukan aksi kontribusi sosial yang sama,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kepala Desa Gondoruso, Maman Suparman mengungkapkan apresiasinya kepada UNAIR. Ia berharap dengan kontribusi sosial ini dapat menjadi awal terjalinnya silaturahmi yang baik. “Agenda ini tidak hanya memberikan bantuan tapi menjalin silaturahmi. Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat bagi kita semua,” pungkasnya.
Penulis: Icha Nur Imami Puspita
Editor: Khefti Al Mawalia