Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa Prodi Pengobat Tradisional UNAIR Gelar Pemeriksaan dan Terapi Akupunktur di Surabaya

Mahasiswa Pengobat Tradisional UNAIR bersama masyarakat Sidodadi. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Pemeriksaan dan Terapi Akupunktur merupakan salah satu bagian dari Problem Based Learning mahasiswa prodi D4 Pengobat Tradisional UNAIR yang mencakup 4 bidang yaitu akupuntur, herbal, nutrisi, dan pijat. Kegiatan tersebut berlangsung di kantor Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya. 

Ayu Amaliya Salsabilah selaku ketua dari kegiatan tersebut menuturkan bahwa terapi akupunktur merupakan pengobatan dari China atau biasa disebut dengan TCM (Traditional Chinese Medicine) yang dilakukan melalui tusuk jarum.  Pemeriksaan dan terapi tersebut dilakukan oleh mahasiswa D4 Pengobat Tradisional yang tetap dipantau oleh dosen dari jarak jauh. 

Pemeriksaan dan Terapi Akupunktur dilaksanakan dalam 10 kali pertemuan yang dimulai pada Jumat (24/02/2023). Kegiatan tersebut terdiri dari pengenalan prodi Pengobat Tradisional UNAIR, pemaparan materi mengenai akupuntur, pemeriksaaan sesuai dengan traditional chinese medicine, serta dilanjutkan dengan terapi. Sasaran kegiatan tersebut adalah masyarakat yang memiliki keluhan nyeri baik itu di kepala, pinggang, dan kaki. 

Manfaat terapi akupuntur dapat mengobati penyakit yang ada di tubuh melalui penyeimbang kembali gangguan dalam tubuh. “Prosedur terapi akupunktur ini tentunya harus dilakukan oleh orang yang memiliki ilmu terkait ini. Karena ga sembarang asal memasukkan jarum kedalam tubuh. Akan tetapi ada titik khusus yang bisa digunakan untuk terapi,” tutur Salsa. 

Akupunktur  merupakan pengobatan yang minim efek samping dan minim resiko, lanjutnya, jadi aman dilakukan. Meskipun demikian terdapat beberapa kontraindikasi seperti ibu hamil. Ibu hamil boleh di akupuntur akan tetapi ada beberapa titik yang dilarang karena bisa menyebabkan keguguran. 

“Akupunktur ini bisa digunakan sebagai salah satu opsi terapi bagi yang sakit,” jelasnya.

Pada akhir, Salsa menyampaikan harapannya masyarakat Sidodadi yang memiliki nyeri di tubuh mereka bisa berkurang atau bahkan sembuh. 

Penulis: Mentari

Editor: Nuri Hermawan