Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa Psikologi UNAIR Ceritakan Pengalamannya Mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Potret mahasiswa Psikologi UNAIR yang berkesempatan untuk ikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka.(Foto: BEM KM Psikologi)
Potret mahasiswa Psikologi UNAIR yang berkesempatan untuk ikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka.(Foto: BEM KM Psikologi)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Psikologi Universitas Airlangga bagikan pengalamannya selama program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Kali ini, Rhein Sasi Kirana dan Alifia Desti menjadi narasumber pada Webinar PMM Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM KM Psikologi UNAIR) pada (15/3/2023). 

Pada awal sesi Alifia Desti mengatakan, bahwa dapat melakukan pertukaran mahasiswa merupakan hal yang telah ia dambakan sebelumnya. Ia memiliki ambisi untuk pertukaran pelajar sejak di bangku sekolah dasar. 

“Awalnya itu, aku ikut IISMA namun pada tahun tersebut memang belum rezeki aku dan akhirnya aku memberanikan diri untuk mengikuti PMM,” ujar Alifia.

Hal serupa juga Rhein Sasi alami, ia memiliki ambisi yang sama untuk dapat memiliki kesempatan merasakan pengalaman pertukaran pelajar di luar Universitas Airlangga. 

Keputusan dalam Memilih Universitas Tujuan

Untuk memilih universitas tujuan merupakan hal yang krusial dialami oleh Rhein dan Alifia. Mereka hanya diperbolehkan untuk memilih universitas yang berada diluar pulau Jawa. Hal ini yang membuat mereka memikirkan hal tersebut dengan matang. 

“Awalnya aku kira boleh untuk memilih universitas yang berada di pulau Jawa dan pada akhirnya aku memilih Universitas Mataram, Lombok untuk tujuan universitas yang aku tempuh selama PMM,” tambah Alifia.

Berbeda dengan Rhein yang memilih Universitas Malikusaleh, Aceh untuk universitas tujuannya. Baginya, ia membutuhkan suasana dan kebudayaan baru yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Mengingat, Aceh dan Jawa memiliki perbedaan yang cukup jauh. 

Work Life Balance selama Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Alifia menceritakan, selama program PMM berlangsung ia tak hanya studi namun mendapatkan pengalaman yang berharga. Salah satunya, ia dapat mengelilingi wisata yang berada di sekitar Lombok. 

“Hal yang aku rasakan di sini jarang mengalami stres dan merasakan work-life balance. Yang mana, aku tetap bisa melakukan hiburan ke wisata eksotis di Lombok dan belajar dengan mahasiswa lokal di sana untuk mempertahankan nilaiku,” tutur Alifia.

Rhein juga mengatakan selain ia harus menempuh studi, ia juga berkesempatan untuk berwisata di pulau Aceh. Salah satunya, ia bisa melakukan snorkling dengan mahasiswa lokal di sana. 

“Salah satu pengalaman yang tak bisa aku lupakan yaitu dapat snorkling di Pulau Rubiah, Sabang. Benar-benar keindahan alam yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya, airnya jernih dan ekosistem ikan disana masih sangat terjaga,” tambah Rhein.

Di akhir, Rhein dan Alifia juga berpesan untuk “para rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk tak ragu mencoba kesempatan yang telah ada. Berani untuk mencoba hal baru yang tak pernah dicoba sebelumnya,” tutup Rhein. 

Penulis: Satrio Dwi Naryo

Editor: Khefti al Mawalia