Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa S2 Biologi Ingin Gagas Taman Kreasi Warga

berita-taman-kreasi-warga-(1)
Taman kreasi warga di yang konsepnya akan diaplikasikan di Surabaya. (Foto: Hamzah Solim)

UNAIR NEWS – Pada 2015 lalu, M. Hamzah Solim dan kawan-kawannya melakukan kerja sosial di bidang lingkungan. Mereka tergabung dalam Tim Komunitas Ilmuwan Muda Biologi (KIMBI) / Biology Young Researcher Community (BYRC).

Bentuk kegiatan itu adalah menggairahkan partisipasi warga untuk memelihara tanaman bunga dan rempah-rempah. Tujuannya, menciptakan kawasan yang cantik sekaligus menggerakkan roda ekonomi berbasis rumah tangga. Sebab, tanaman bunga yang sudah beranjak besar, dapat dijual dengan harga yang layak. Waktu itu, lingkup kerja mereka adalah sejumlah lokasi di Medan, Sumatera Utara.

“Bibit bunga ditanam di botol air mineral bekas. Ditaruh di tembok-tembok luar sisi-sisi gang atau lokasi strategis lain. Lalu, dirawat selama hitungan bulan tertentu. Nah, di masa perawatan dan pemeliharaan, kami selalu melakukan monitoring. Supaya, usaha yang sudah dilakukan bisa lebih maksimal. Kami tidak lepas tangan,” kata M. Hamzah Solim.

Tahun ini, Hamzam berencana melakukan hal serupa di Surabaya. Mahasiswa S2 Biologi Kultur Jaringan Fakutas Sains dan Teknologi itu mengungkapkan, langkah pertama yang akan dilakukannya adalah membentuk tim. Bisa dari kalangan mahasiswa biologi maupun masyarakat umum. Dia sudah melakukan pendekatan pada kawan-kawannya. Baik sesama mahasiswa maupun dari kalangan lainnya.

“Mudah-mudahan, dalam waktu dekat tim bisa terbentuk. Untuk perencanaan, relatif tidak lama. asalkan semua kompak. Setelahnya, akan langsung dieksekusi,” papar penerima beasiswa LPDP tersebut.

Dia menjelaskan, untuk merealisasikan gagasan ini, diperlukan koordinasi dengan warga melalui RT/RW setempat. Juga, dibutuhkan sponsorship sebagai pendukung kegiatan. Maka itu, nantinya semua anggota tim diharapkan pro aktif dalam peran masing-masing.

“Selagi melakukan tahap pembentukan tim, saya juga mulai melakukan pendekatan pada warga. Sebagai langkah awal, kawasan Surabaya Timur yang akan dijadikan sasaran. Namun, tidak menutup kemungkinan meluas ke daerah-daerah lain,” ujarnya. (*)

Penulis: Rio F. Rachman