Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa SIKIA tanam Mangrove Bersama Anak-Anak di Pantai Plengsengan

Proses Penanaman Bersama Anak Pantai Plengsengan (Sumber: Diniah Umi Farihah)

UNAIR NEWS – Kenaikan muka air laut yang semakin nyata di kawasan pesisir menjadi ancaman lingkungan yang dapat menghancurkan ekosistem. Kesiapan menghadapi kenaikan muka air laut perlu disiapkan sejak dini melalui edukasi peduli lingkungan, salah satunya melalui pemberdayaan tanaman mangrove.

Menyadari pentingnya edukasi sejak usia dini tersebut, mahasiswa Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Banyuwangi menginisiasi program Community Development “Mangrove Action” di Pantai Plengsengan berupa penanaman mangrove bersama anak. Program tersebut dilaksanakan pada Minggu (15/4/2022) dengan dua fokus utama menanam dan edukasi fungsi pohon mangrove.

Wujudkan Program SDGs

Ketua program, Agnes Yolanda Srisinaga menjelaskan program mangrove action bertujuan dalam mewujudkan program pembangunan berkelanjutan. Kawasan pantai memerlukan benteng pelindung untuk melindungi ekosistem dan abrasi pantai.

“Tindakan peduli lingkungan dan mewujudkan program SDGs nomor 14 yaitu keberlanjutan ekosistem laut, melalui penanaman mangrove dapat melindungi ekosistem pinggir laut dan wujud restorasi pantai”, jelasnya.

Mahasiswa Akuakultur SIKIA tersebut mengatakan program diselenggarakan atas dasar implementasi proyek mata kuliah kolaborasi keilmuan. Sebagai wujud penuntasan permasalahan bersama dari berbagai sudut pandang keilmuan di kawasan pantai.

“Penyelenggara kegiatan mangrove action ini adalah mahasiswa semester dua SIKIA UNAIR dari prodi akuakultur, kedokteran hewan, kesehatan masyarakat, dan akuntansi melalui wujud projek kolaborasi keilmuan”, katanya.

Foto bersama setelah melaksanakan aktivitas penanaman (Sumber: Pribadi)
Anak Sebagai Pionir Penyelamat Lingkungan

Mahasiswa angkatan 2021 itu menjelaskan sasaran anak-anak sebagai target utama kegiatan. Karena diharapkan anak tersebut dapat menjadi pionir agen penyelamat lingkungan di masa depan, terutama di kawasan Pantai Plengsengan

“Anak akan menjadi agen penyelamat lingkungan di masa depan. Peserta (kegiatan) sendiri adalah anak dari TPQ Mushola Nurul Hikmah Kampung Plengsengan”, tuturnya. 

Lokasi tempat tinggal yang dekat dengan pantai, semestinya mereka mengenal fungsi ekosistem Mangrove. Pengenalan terkait manfaat dan keberadaan hewan yang ada didalamnya. Selain itu, Edukasi terkait ekosistem dan tata cara penanaman mangrove diperlukan dalam mewujudkan cinta lingkungan sejak dini. 

“Pentingnya peduli lingkungan sejak dini sebagai generasi penerus bangsa untuk dapat menyelamatkan lingkungan utamanya pesisir Pantai Plengsengan yang mulai terlihat dampak abrasinya”, jelasnya.

Penulis:azhar burhanuddin

Editor:Feri Fenoria